ANALISIS KANDUNGAN GLUKOSAMIN PADA TERIPANG EMAS YANG BERPOTENSI DALAM PROSES REGENERASI TULANG = ANALYSIS OF THE GLUCOSAMINE CONTENT IN GOLDEN SEA CUCUMBERS WHICH POTENTIAL FOR BONE REGENERATION

Pendahuluan : Gangguan temporomandibular (TMD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang signifikan yang mempengaruhi sekitar 5 sampai 12% dari keseluruhan populasi. Salah satu tipe dari gangguan temporomandibular adalah Osteoarthritis (OA) yang dikaitkan dengan degenerasi kolagen dan proteoglikan di tulang rawan yang menyebabkan fibrilasi, erosi, dan retak pada lapisan tulang rawan superfisial menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Glukosamin dapat mengatur aktivitas kolagenase untuk mencegah kerusakan pada tulang rawan artikular. Glukosamin mengurangi rasa sakit, meningkatkan fungsi sendi dan mobilitas, dan mengurangi kerusakan tulang rawan pada pasien dengan osteoarthritis. Salah satu kandungan bioaktif yang dimiliki teripang emas adalah glukosamin. Teripang sudah lama digunakan sebagai nutrisi maupun obat tradisional di negara Asia dengan spesies yang memiliki nilai tinggi. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui berapa mg kandungan glukosamin dalam teripang emas. Metode : Analisis kandungan glukosamin pada teripang emas dilakukan melalui ekstraksi dengan metode hidrolisis asam kemudian diukur menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil : Berdasarkan hasil perhitungan maka didapatkan kadar glukosamin dalam ekstrak teripang emas pada replikasi 1 setara dengan 185,25(mg/g) glukosamin dan pada replikasi 2 setara dengan 186,75(mg/g) glukosamin sehingga didapatkan kadar rata-rata glukosamin dalam teripang emas setara dengan 186(mg/g) glukosamin dengan persentasi 0,186%. Kesimpulan : Dalam 1g ekstrak teripang emas setara dengan 186mg glukosamin dengan persentasi 0,186%. Perbedaan kandungan yang terdapat pada setiap teripang emas kemungkinan dipengaruhi oleh perbedaan metode ekstraksi dan lokasi pengambilan sampel.

Kata Kunci : Glukosamin, Teripang Emas