Hubungan Fase pada Siklus Mestruasi dengan Ketebalan Kornea Sentral dan Topografi Kornea = Association of Menstrual Phase with Central Corneal Thickness and Corneal Topography


Namirah, Hanna Aulia (2023) Hubungan Fase pada Siklus Mestruasi dengan Ketebalan Kornea Sentral dan Topografi Kornea = Association of Menstrual Phase with Central Corneal Thickness and Corneal Topography. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C025182004_tesis_20-02-2023 cover1.jpg

Download (297kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-3] Text (Bab 1-3)
C025182004_tesis_20-02-2023 bab 1-3.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C025182004_tesis_20-02-2023 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C025182004_tesis_20-02-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 22 March 2026.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Pendahuluan: Perkembangan bedah refraktif kornea memerlukan perhitungan yang presisi, dan telah diketahui perubahan hormonal pada perempuan berkontribusi terhadap kondisi kornea. Hal ini berkaitan dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang menyatakan adanya reseptor hormon steroid seks di jaringan kornea manusia.
Metodologi: Penelitian observasi prospektif ini dilakukan terhadap 44 perempuan sehat usia produktif dengan riwayat siklus menstruasi yang teratur dengan menggunakan teknik purposive sampling. Ketebalan kornea sentral dan topografi kornea diukur menggunakan biometri optikal sebanyak tiga kali pemeriksaan sesuai siklus menstruasi (fase folikuler, ovulasi, dan luteal). Penentuan fase ovulasi menggunakan test urin yang mendeteksi kadar puncak luteinizing hormone.
Hasil Penelitian: Nilai rerata ketebalan kornea sentral pada kedua mata adalah masing-masing 537.5 ± 37.3 µm, 537.9 ± 36.1 µm, dan 536 ± 37.4 µm, dan nilai rerata topografi kornea adalah masing-masing -1.19 ± 0.60 D, -1.09 ± 0.55 D, -1.14 ± 0.62 D pada fase folikuler, fase ovulasi, dan fase luteal secara berurutan. Perbedaan rerata ketebalan kornea sentral berdasarkan fase siklus menstruasi bermakna secara statistik (p<0.05), sedangkan untuk topografi kornea tidak bermakna secara statistik (p>0.05) .Kesimpulan: Ketebalan kornea sentral berfluktuasi selama siklus menstruasi dan paling tebal saat fase ovulasi (p<0.05). Hal ini dihubungkan dengan perubahan hormonal yang terkait siklus menstruasi. Kondisi ini sebaiknya dipertimbangkan untuk pengambilan keputusan saat kan dilakukan bedah refraktif berbasis kornea.

Keywords : ketebalan kornea sentral, topografi kornea, siklus menstruasi

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: central corneal thickness, corneal topography, menstrual cycle
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 30 May 2024 01:17
Last Modified: 30 May 2024 01:17
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/33463

Actions (login required)

View Item
View Item