Rahim, Rasmiati (2023) PERBANDINGAN ANTARA OPTICAL COHERENCE TOMOGRAPHY (OCT) RETINAL NERVE FIBER LAYER (RNFL) PERIPAPIL, GANGLION CELL LAYER (GCL) DAN INNER PLEXIFORM LAYER (IPL) MAKULA DENGAN HUMPREY VISUAL FIELD ANALYZER UNTUK MENDETEKSI GLAUKOMA = Comparison between Peripapillary Optical Coherence Tomography (OCT) Retinal Nerve Fiber Layer (RNFL), Macula Ganglion Cell Layer (GCL) and Inner Plexiform Layer (IPL) with Huprey Visual Field Analyzer to Detect Glaucoma. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
C025181002_tesis_15-02-2023 cover1.jpg
Download (310kB) | Preview
C025181002_tesis_15-02-2023 bab 1-3.pdf
Download (1MB)
C025181002_tesis_15-02-2023 dp.pdf
Download (518kB)
C025181002_tesis_15-02-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 21 March 2026.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Pendahuluan : Glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua menurut WHO. Salah satu patomekanisme pada glaukoma adalah kerusakan sel ganglion retina dan aksonnya, sehingga parameter lain yang dapat dilihat selain Optic Nerve Head (ONH) dan RNFL adalah kerusakan pada makula, karena lebih dari 50 % sel ganglion di retina terdapat di makula. Deteksi kerusakan anatomi melalui OCT Retina Nerve Fiber Layer (RNFL) peripapil telah banyak digunakan sebagai standar untuk menilai kerusakan anatomi, namun terdapat beberapa kelemahan pada pemeriksaan ini yaitu ukuran nervus optic yang bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akurasi OCT Peripapil, OCT Makula Ganglion Cell Layer (GCL) dan Inner Plexiform Layer (IPL) dibandingkan dengan Humprey Visual Field Analyzer untuk mendeteksi glaukoma.
Metodologi : Penelitian ini merupakan penelitian case control. Sebanyak 22 pasien (38 mata) pasien glaukoma dan 19 sampel kontrol (38 mata) dilakukan pemeriksaan mata : visus, tekanan bola mata, spherical ekuivalen, central corneal thickness (CCT), panjang aksial bola mata, OCT RNFL peripapil, OCT Makula GCL dan IPL, serta humprey visual field analyzer. Hasil pemeriksaan mata dianalisis menggunakan SPSS melalui Pearson Correlation, dan analisis kurva ROC untuk menentukan sensitifitas, spesifitas, serta cut off optimal untuk ketiga tes tersebut.
Hasil Penelitian : Uji korelasi Pearson antara lapisan GCL, IPL, dan RNFL terhadap humprey visual field didapatkan korelasi positif yang kuat terhadap parameter Mean Deviation (MD) pada lapisan GCL, IPL dan RNFL dan korelasi negatif yang kuat terhadap parameter Pattern Standar Deviation (PSD), kecuali temporal RNFL. Berdasarkan kurva ROC didapatkan di antara ketiga parameter lapisan GCL, IPL dan RNFL, didapatkan lapisan GCL (AUROC = 0,897) regio temporal inferior dan RNFL (AUROC = 0,851) regio nasal inferior dapat dijadikan parameter yang baik untuk mebedakan pasien glaukoma dibandingkan lapisan IPL global (AUROC = 0,530). Sensitifitas yang paling baik adalah lapisan GCL global (100 %) dan spesifitas yang paling baik adalah lapisan RNFL (74 %).
Kesimpulan : Lapisan GCL dan RNFL cukup baik dalam menegakkan diagnosis glaukoma serta memiliki sensitifitas dan spesifitas yang baik sedangkan lapisan IPL tidak.
Keywords : glaukoma, ganglion cell layer, inner plexiform layer, sensitifitas, spesitifitas, humprey visual field, retinal nerve fiber layer
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Glaucoma, Ganglion Cell Layer, Inner Plexiform Layer, Sensitivity, Specificity, Humprey Visual Field, Retinal Nerve Fiber Layer |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Penyakit Mata |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 30 May 2024 01:07 |
Last Modified: | 30 May 2024 01:07 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/33457 |