Akbar, Akbar (2023) Peningkatan Ketahanan Pangan Pada Masa Pandemi Covid-19 Melalui Strategi Pengalokasian Anggaran Pemerintah. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.
P023202004_disertasi_17-01-2024 1-2.pdf
Download (1MB)
P023202004_disertasi_17-01-2024 cover1.png
Download (109kB) | Preview
P023202004_disertasi_17-01-2024 dp.pdf
Download (248kB)
P023202004_disertasi_17-01-2024.pdf
Download (4MB)
Abstract (Abstrak)
AKBAR. Peningkatan Ketahanan Pangan Pada Masa Pandemi Covid-19 Melalui Strategi Pengalokasian Anggaran Pemerintah (dibimbing oleh Rahim Darma, Imam Mujahidin Fahmid, Andi Irawan).
Kebijakan fiskal yang tepat merupakan komponen penting dalam mendorong pembangunan negara, khususnya sektor pertanian yang berhubungan dengan ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19. Namun, anggaran pertanian dari APBN terus mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir dan belum mencerminkan prioritas nasional untuk mencapai ketahanan pangan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis dampak resesi ekonomi akibat Covid-19 terhadap ketahanan pangan di Indonesia, 2) menganalisis determinan ketahanan pangan rumah tangga petani selama pandemi Covid-19 di beberapa provinsi, dan 3) merumuskan strategi penguatan ketahanan pangan melalui alokasi anggaran pertanian selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan analisis deskriptif dan regresi logistik biner. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder dengan multistage random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor ketahanan pangan yang dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 adalah faktor ketersediaan, aksesibilitas dan stabilitas. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan rumah tangga meningkat ketahanan pangannya adalah jenis kelamin laki-laki, usia lebih dari 50 tahun, pendidikan lebih dari SLTP, bekerja sebagai petani, pendapatan tinggi, dan pengeluaran untuk pangan lebih dari 60%. Sementara itu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi pada strategi penguatan ketahanan pangan adalah dengan meningkatkan perbenihan dan pembibitan, perluasan areal tanam, dan peningkatan teknologi pertanian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ketersediaan, aksesibilitas, dan stabilitas merupakan aspek atau faktor ketahanan yang paling dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Variabel yang berpengaruh terhadap ketahanan pangan rumah tangga adalah jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan pengeluaran pangan. Strategi yang menjadi prioritas utama dalam penguatan ketahanan pangan melalui alokasi penganggaran pertanian selama pandemi Covid-19 adalah alokasi penganggaran untuk peningkatan kapasitas produksi. Pola kelembagaan pemerintah yang terlibat terbagi ke dalam tiga model yaitu pertama, pola dependent yang terdiri dari Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, Petani, dan Masyarakat/rumah tangga. Kedua, pola linkage terdiri dari Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan, Sekretaris Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Sekretaris Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Sekretaris Ditjen Hortikultura, Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan, dan Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan, serta ketiga, pola independent yaitu Biro Perencanaan Kementan, Bappenas, Kementerian Keuangan, dan DPR yang merupakan driver power (daya pendorong utama paling besar). Kebutuhan model peningkatan ketahanan pangan untuk mendukung stakeholder-stakeholder kunci yaitu Biro Perencanaan Kementan (second driver power), Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, dan Petani. Petani sebagai kunci pangan Indonesia selama pandemi diharapkan tetap sehat dan bekerja dengan maksimal dimana pemerintah harus mengambil langkah-langkah untuk mencegah krisis pangan, mulai dari kesejahteraan petani melalui pendampingan dan fasilitas seperti bantuan relaksasi kredit kepada petani miskin, serta harus ditingkatkan kapasitasnya dengan diperkenalkan sarana dan prasana pertanian serta teknologi untuk membantu mereka dalam mendistribusikan dan menjaga stabilitas harga produk pangan pada masa pandemi Covid-19. Pemerintah dinilai perlu memetakan potensi pertanian yang ada, menstabilkan harga pangan, mengkonsolidasikan lahan pertanian, dan juga membuat regulasi terkait masalah pangan nasional.
Item Type: | Thesis (Disertasi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Covid-19, Kebijakan Fiskal, Ketahanan Pangan, Teknologi Inovatif, Kapasitas produksi, Pola Kelembagaan, Pengalokasian Anggaran. |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions (Program Studi): | Program Pascasarjana > Jender dan Pembangunan |
Depositing User: | Andi Milu |
Date Deposited: | 04 Jun 2024 01:28 |
Last Modified: | 04 Jun 2024 01:28 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/33398 |