FAKTOR PSIKOSOSIAL MUNCULNYA BINGE EATING BEHAVIOR = PSYCHOSOCIAL FACTORS OF BINGE EATING BEHAVIOR

Makan merupakan suatu bentuk pemenuhan energi untuk menunjang kehidupan sehari-hari, sehingga perlu dilakukan sesuai dengan kebutuhan tubuh. Namun, ada kalanya individu makan diluar kebutuhan tubuh, makan secara berlebih, bahkan merasa loss of control terhadap makanan. Hal tersebut dinamai
binge eating behavior. Individu dengan binge eating behavior berisiko mengalami berbagai penyakit fisik seperti obesitas dan penyakit metabolik, serta berisiko terhadap gangguan psikologis seperti depresi, binge eating disorder, gangguan obsesif-kompulsif, dan penyalahgunaan zat. Onset binge eating behavior dapat terbentuk dari aktifitas dan interaksi sehari-hari. Oleh karenanya, mengetahui faktor psikososial munculnya binge eating behavior diharapkan mampu mencegah timbulnya berbagai penyakit dan gangguan psikologis.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologi yang dianalisis dengan konsep IPA (interpretative phenomenological analysis) dengan teknik inductive thematic. Penelitian ini
melibatkan tiga subjek dengan kriteria berusia 18-25 tahun dan mengalami loss of control saat makan. Subjek dipilih setelah melalui proses penjaringan pengisian skala binge eating scale. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat lima faktor munculnya binge eating behavior, yaitu (1) Emotional eating; (2) Sosial dan budaya; (3) Pikiran tentang makan; (4) External eating; dan (5) Makan sebagai stimulator.

Keywords : Binge Eating Behavior, Perilaku Makan, Faktor Psikososial