STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN KABUPATEN MERAUKE

Pertumbuhan investasi Industri sawit di Kabupaten Merauke sebesar 19,65 % di tahun 2016-2017 dengan luas wilayah produksi 67.221 Km2 tetapi mengalami perlambatan akibat regulasi penundaan ekspansi. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi dampak pengembangan industri sawit dan strategi kebijakan dalam pengembangan industri sawit berkelanjutan terhadap aspek ekonomi, sosial-budaya dan lingkungan di Kabupaten Merauke. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini di analisis dengan menggunakan metode sistem dinamis dengan diagram causal loop disign menggunakan software vensim® PLE. Validitas hasil simulasi penelitian menggunakan perangkat lunak powersim® v.7, dan pengujian valid dengan pengukuran relatif mean error dari nilai absolute percentage error. Hasil penelitian mengindentifikasi dampak pengembangan industri sawit dengan konseptual causal loop pada pemerintah daerah, masyarakat dan industri. Dampak ekonomi yaitu tingkat ekonomi masyarakat, perilaku produksi dan tingkat pendapatan daerah, dampak sosial-budaya yaitu kepemilikan lahan, tingkat pengangguran dan peluang kerja masyarakat lokal, konflik penggunaan sumber daya dan dampak lingkungan yaitu degradasi sumber air bersih, akses irigasi, deforestasi, dan pengembangan lahan disertai penangan limbah. Strategi dengan penambahan lahan sebesar 20%, peningkatan produksi 1.000.000 ton per tahun dan pemenuhan tenaga kerja sebesar 50%. Strategi melibatkan regulasi ketat terkait pembukaan lahan, pemberdayaan masyarakat lokal, pengawasan oleh pemerintah dan partisipasi lembaga masyarakat. Pemanfaatan limbah sebagai alternatif energi dan eksplorasi pasar alternatif untuk minyak kelapa sawit. Sebaliknya, jika tanpa penambahan 20 % lahan produksi sawit, produksi hanya mencapai 600.000 ton per tahun, dengan perlambatan pertumbuhan tenaga kerja dan peningkatan limbah. Strategi dalam skenario ini melibatkan pengolahan limbah yang efisien, regulasi hak masyarakat lokal, dan penggunaan tenaga kerja lokal