Kontribusi Self-Compassion Terhadap Resiliensi Pada Remaja Dengan Keluarga Bercerai di Kota Makassar = The contribution of Self-Compassion to Resilience in Adolescent With Divorced Families in City of Makassar

Nur Fauzyah, C021181021, Kontribusi Self-compassion terhadap Resiliensi pada Remaja dengan Keluarga Bercerai di Kota Makassar, Skripsi, Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, 2022.
Remaja dengan keluarga bercerai mengalami tekanan secara psikologis karena adanya perubahan kehidupan dan menganggap bahwa kondisinya berbeda dengan keluarga lainnya. Resiliensi merupakan kemampuan individu untuk dapat bangkit kembali dari keadaan yang tidak menyenangkan. Self-compassion sebagai bentuk kebaikan terhadap diri sendiri yang dapat membantu individu dalam menghadapi kesulitannya dan meningkatkan resiliensi individu. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kontribusi self-compassion terhadap resiliensi pada remaja dengan keluarga bercerai di Kota Makassar.
Subjek pada penelitian ini berjumlah 102 remaja dengan orangtua bercerai, berusia 15-20 tahun, berdomisili di Kota Makassar dan diambil menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menyebarkan Self-Compassion Scale (SCS) dan Resilience Quotient (RQ). Teknik pengolahan data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dengan nilai signifikansi 0.00 (P < 0.05) yang menunjukkan bahwa self-compassion berkontribusi positif terhadap resiliensi pada remaja dengan keluarga bercerai di Kota Makassar. Adapun nilai koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,131 yang berarti jika semakin tinggi self-compassion, maka semakin tinggi resiliensi pada remaja dengan keluarga bercerai di Kota Makassar tetapi hubungan antara keduanya lemah.

Keywords : Self-compassion, resiliensi, keluarga bercerai