Adrianto. S, Muh. (2020) Hubungan Trombositopenia dengan Tingkat Keparahan COVID-19. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C011171063_skripsi(FILEminimizer) cover.png
Download (175kB) | Preview
C011171063_skripsi(FILEminimizer) 1-2.pdf
Download (464kB)
C011171055_skripsi(FILEminimizer) dapus.pdf
Download (369kB)
C011171063_skripsi(FILEminimizer)-----------.pdf
Download (920kB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: COVID-19 merupakan penyakit menular melalui saluran pernafasan yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Perubahan hematologi merupakan beberapa komplikasi yang paling umum pada COVID-19. Jumlah trombosit adalah penanda sederhana dan tersedia secara bebas yang dapat digunakan untuk menentukan keparahan suatu penyakit dan risiko kematian di unit perawatan intensif (ICU). Oleh karena itu, salah satu parameter hematologi yaitu trombosit dapat menjadi prediktor terpenting dari infeksi COVID-19 parah. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan trombositopenia dengan tingkat keparahan COVID-19. Metode: Literature review ini disusun menggunakan metode studi pustaka dengan mengumpulkan referensi yang valid mengenai trombositopenia dan tingkat keparahan COVID-19 serta hubungan antara keduanya. Hasil: Didapatkan 14 jurnal yang berkaitan dengan topik, terdiri dari 10 jurnal yang melaporkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara trombositopenia dengan tingkat keparahan COVID-19 dan 4 jurnal yang melaporkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara trombositopenia dengan tingkat keparahan COVID-19. Diskusi: Trombositopenia pada COVID-19 dapat ditemukan pada pasien yang masuk ICU, mendapatkan bantuan ventilasi mekanis atau kematian. Trombositopenia rata-rata terjadi pada minggu kedua. Selain itu, COVID-19 dapat menggambarkan perjalanan klinis pasien COVID-19. Ada tiga mekanisme trombositopenia dengan COVID-19 yang mungkin terjadi yaitu, infeksi langsung sel sumsum tulang oleh virus dan penghambatan sintesis trombosit; penghancuran trombosit oleh sistem imun tubuh; dan agregasi trombosit di paru-paru, mengakibatkan mikrotrombi dan konsumsi trombosit. Hal ini dibuktikan dengan adanya temuan patologi paru-paru yang menunjukkan kerusakan alveolus difus bilateral pada studi post-mortem. Kesimpulan: Penurunan jumlah trombosit dapat memprediksi tingkat keparahan COVID-19 .
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Trombositopenia, COVID-19, Keparahan |
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine |
Depositing User: | - Nurhasnah |
Date Deposited: | 17 Mar 2021 06:11 |
Last Modified: | 08 Nov 2024 01:08 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/3337 |