Gambaran Penghayatan Kohesi Keluarga pada Remaja Pelaku Juvenile Delinquency = The Description of Family Cohesion from Juvenile Delinquency Offenders’ Point of View

Remaja merupakan fase kehidupan yang krusial karena menentukan proses perkembangan individu pada fase selanjutnya melalui eksplorasi identitas diri. Remaja dalam proses pencarian identitas diri dapat menemukan kelompok tertentu di lingkungan sosial dan terlibat dalam kegiatan berisiko dan/atau juvenile delinquency. Keluarga sebagai unit pertama dan utama yang bertanggung jawab menyediakan lingkungan kondusif bagi seluruh anggota keluarga dapat membantu remaja untuk tidak terlibat dalam juvenile delinquency salah satunya dengan adanya keseimbangan kohesivitas di dalam keluarga. Akan tetapi, kohesi keluarga sulit dicapai dalam keadaan seimbang (connected/cohesive) saat keluarga memiliki remaja. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran penghayatan kohesivitas keluarga pada remaja pelaku juvenile delinquency.
Penelitian kualitatif dengan desain naratif ini melibatkan tiga remaja sebagai partisipan utama yang sedang menjalani masa pembinaan di BRSAMPK Toddopuli Makassar dikarenakan terlibat dalam kasus pencabulan (2 partisipan) dan membawa senjata tajam (1 partisipan). Data penelitian diperoleh melalui wawancara semi terstruktur bersama partisipan dan significant others. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja pelaku juvenile delinquency menghayati kohesi keluarga cenderung berada pada tipe kohesi keluarga disengaged dengan beberapa faktor yang memengaruhi, seperti life event, life cycle, family image, dan kondisi finansial.

Keywords : Kohesi Keluarga, Juvenile Delinquency, Remaja