Satrul, Jumiati (2022) PREDIKSI KEJADIAN RESISTENSI INSULIN PADA SUBJEK DEWASA MUDA NON DIABETES: ANALISIS TERHADAP METODE PENGUKURAN INDEKS MASSA TUBUH, LINGKAR PINGGANG, DAN PERSENTASE LEMAK TUBUH = PREDICTION OF INSULIN RESISTANCE IN NON-DIABETIC YOUNG ADULTS: ANALYSIS OF MEASUREMENT METHODS FOR BODY MASS INDEX, WAIST CIRCUMFERENCE, AND BODY FAT PERCENTAGE. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
C015181009_tesis_06-01-2023 cover1.jpg
Download (184kB) | Preview
C015181009_tesis_06-01-2023 bab 1-3.pdf
Download (1MB)
C015181009_tesis_06-01-2023 dp.pdf
Download (292kB)
C015181009_tesis_06-01-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 13 March 2026.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Obesitas sering dikaitkan dengan resistensi insulin (RI). Selain indeks massa tubuh (IMT), terdapat berbagai indeks obesitas, yaitu lingkar pinggang (LP) untuk medeteksi obesitas sentral dan persentase lemak tubuh (%LT) untuk mendeteksi obesitas perifer-sentral. Terdapat perbedaan pada hasil penelitian sebelumnya terkait prediktor terbaik resistensi insulin. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan indeks obesitas mana yang lebih baik dalam memprediksi resistensi insulin populasi dewasa muda non diabetes.
Metode: Penelitian potong lintang ini melibatkan 100 dokter yang bekerja pada rumah sakit tersier di Makassar - Indonesia, dari Januari-Maret 2021. Obesitas diukur dengan beberapa indeks obesitas seperti IMT, LP, dan %LT menggunakan alat bioelectrical impedance analysis. Resistensi insulin diukur dengan menghitung HOMA-IR. Cutoff HOMA-IR ditentukan pada tertile ketiga, IMT, LP dan %LT ditentukan dengan menggunakan kurva receiver operating character (ROC). Korelasi antara HOMA-IR dan Indeks obesitas dianalisis dengan uji chi-square. Hasil signifikan didefinisikan sebagai p<0,05.
Hasil: Subyek dengan nilai HOMA-IR ≥tertile ketiga, dengan cut off 2,03, didefinisikan sebagai RI. Ditemukan korelasi yang signifikan antara indeks obesitas dan RI: IMT (OR 1,89, 95% CI 1,51-2,36, p<0,001), LP (OR 13,48, 95% CI 1,72-105,68, p=0,002) dan %LT (OR 9,15 , 95% CI 2.01-41.62, p=0.02). Kurva ROC pada subjek laki-laki menunjukkan AUC IMT (AUC 0,925 (0,874-0,976), sensitivitas 94,4%, spesifisitas 83,9%, cut-off 27,6 kg/m2) lebih luas daripada LP (AUC 0,899 (0,834 -0,963), sensitivitas 88,9 %, spesifisitas 83,9%, cut-off 98,0cm) dan %LT (AUC 0,721 (0,612-0,830), sensitivitas 94,4%, spesifisitas 45,2%, cut-off 26,4%). Kurva ROC pada subjek perempuan menunjukkan AUC LP (AUC 0,964 (0,914 -1.000), sensitivitas 92,9%, spesifisitas 85,7%, cut-off 87,5cm) lebih luas daripada BMI (AUC 0,951 (0,895-1.000), sensitivitas 92,9%, spesifisitas 80,0%, cut-off 25,3 kg/m2) dan %BF (AUC 0,841 (0,716-0,966), sensitivitas 92,9%, spesifisitas 58,1%, cut-off 37,1%).
Kesimpulan: IMT dapat memprediksi kejadian resistensi insulin lebih baik dibandingkan LP dan %LT pada laki-laki, namun pengukuran LP lebih baik dalam memprediksi kejadian resistensi insulin pada perempuan.
Keywords : indeks obesitas, indeks massa tubuh, lingkar pinggang, persentase lemak tubuh, resistensi insulin, dewasa muda
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Obesity index, body mass index, waist circumfrence, body fat percentage, insulin resistance, adult |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Ilmu Kedokteran |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 22 May 2024 00:32 |
Last Modified: | 22 May 2024 00:32 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/33290 |