PARAMETER ELEKTRIK KABEL PACU, DISINKRONI VENTRIKEL, DAN KEJADIAN REGURGITASI TRIKUSPID PEMACUAN BERKAS HIS DAN PEMACUAN CABANG BERKAS KIRI MENGGUNAKAN KABEL PACU KAWAT PANDU = LEAD ELECTRICAL PARAMETERS, VENTRICLE DYSYNCHRONY, AND TRICUSPID REGURGITATION OF HIS BUNDLE PACING AND LEFT BUNDLE BRANCH AREA PACING USING STYLET-DRIVEN LEAD


Sumarni, Sumarni (2023) PARAMETER ELEKTRIK KABEL PACU, DISINKRONI VENTRIKEL, DAN KEJADIAN REGURGITASI TRIKUSPID PEMACUAN BERKAS HIS DAN PEMACUAN CABANG BERKAS KIRI MENGGUNAKAN KABEL PACU KAWAT PANDU = LEAD ELECTRICAL PARAMETERS, VENTRICLE DYSYNCHRONY, AND TRICUSPID REGURGITATION OF HIS BUNDLE PACING AND LEFT BUNDLE BRANCH AREA PACING USING STYLET-DRIVEN LEAD. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C013172002_disertasi_04-08-2023 caver1.jpg

Download (310kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
C013172002_disertasi_04-08-2023 bab 1-2.pdf

Download (4MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C013172002_disertasi_04-08-2023 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C013172002_disertasi_04-08-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 7 March 2026.

Download (6MB)

Abstract (Abstrak)

Latar belakang: Pemacuan berkas his (HBP) merupakan pemacuan yang paling fisiologis namun membutuhkan ambang batas pemacuan yang lebih tinggi dan tingkat keberhasilan yang lebih rendah. Pemacuan area cabang berkas kiri (LBBAP) merupakan modalitas pacu fisiologis baru dan dianggap sebagai alternatif yang lebih baik dibandingkan HBP terkait dengan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dan parameter kabel pacu yang lebih stabil. HBP dan LBBAP secara standar menggunakan kabel pacu tanpa lumen (SelectSecureTM). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efek HBP dan LBBAP menggunakan kabel pacu non standar yaitu lead fiksasi aktif kabel pacu kawat pandu (SDL) dalam hal parameter kabel pacu( ambang pemacuan, gelombang R, dan impedansi)
Metode: Pasien dengan disfungsi nodus sinus dan/atau penyakit sistem konduksi dengan alat pacu jantung permanen menggunakan SDL yang memenuhi kriteria elektrokardiografi untuk HBP dan LBBAP diobservasi secara prospektif. Ambang batas pemacuan, gelombang R dan impedansi dinilai saat implan dan 6 bulan pasca implantasi.
Hasil: Setelah pengamatan elektrokardiogram (EKG), total 44 subjek dilibatkan dalam penelitian ini. Terdapat 20 subjek dengan konfigurasi EKG menunjukkan HBP dan 24 subjek menunjukkan LBBAP. Parameter kabel pacu (ambang batas pemacuan, gelombang R, impedansi) dibandingkan pada kedua kelompok saat implantasi dan 6 bulan setelah implantasi dan masing-masing dalam kelompok HBP dan LBBAP juga dibandingkan saat implantasi dan 6 bulan setelah implantasi. Studi ini menunjukkan ambang batas pemacuan lebih rendah saat implantasi pada kelompok LBBAP (0.82  0.27 vs 1.05  0.16 V; P = 0.003). Ambang batas pemacuan menurun secara signifikan pada kelompok HBP 6 bulan setelah implantasi (1.05  0.16 menjadi 0.84  0.30 V ; P = 0,008). Terjadi penurunan impedans yang signifikan pada kelompok LBBAP setelah 6 bulan implantasi (634,9  214,1 menjadi 587  170 V ; P=0,004)
Kesimpulan: Prosedur HBP dan LBBAP layak menggunakan SDL dan menunjukkan ambang batas pemacuan yang lebih rendah pada kelompok LBBAP saat implantasi, penurunan ambang batas pemacuan pada kelompok HBP dan penurunan impedans pada kelompok LBBAP.

Kata kunci: kabel pacu kawat pandu, pemacuan berkas His, pemacuan area cabang berkas kiri, ambang batas pemacuan, gelombang R, impedansi.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Uncontrolled Keywords: kabel pacu kawat pandu, pemacuan berkas His, pemacuan area cabang berkas kiri, ambang batas pemacuan, gelombang R, impedansi.
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > Ilmu Kedokteran
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 20 May 2024 01:08
Last Modified: 20 May 2024 01:08
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/33254

Actions (login required)

View Item
View Item