Komposisi Jenis dan Kelimpahan Spons yang Berasosiasi dengan Padang Lamun di Perairan Pulau Pajenekang, Kabupaten Pangkep


Ramadani, Tri Suci (2024) Komposisi Jenis dan Kelimpahan Spons yang Berasosiasi dengan Padang Lamun di Perairan Pulau Pajenekang, Kabupaten Pangkep. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of L011181048_skripsi_17-01-2024  cover1.png]
Preview
Image
L011181048_skripsi_17-01-2024 cover1.png

Download (96kB) | Preview
[thumbnail of L011181048_skripsi_17-01-2024 1-2.pdf] Text
L011181048_skripsi_17-01-2024 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of L011181048_skripsi_17-01-2024 dp.pdf] Text
L011181048_skripsi_17-01-2024 dp.pdf

Download (740kB)
[thumbnail of L011181048_skripsi_17-01-2024.pdf] Text
L011181048_skripsi_17-01-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2027.

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Spons adalah hewan berpori yang hidup dengan cara menyaring makanannya dari air laut dan bersifat bentik. Spons merupakan salah satu biota asosiatif yang hidup pada ekosistem lamun di perairan dangkal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis spons dan mengetahui komposisi jenis spons yang berasosiasi dengan ekosistem padang lamun di Pulau Pajenekang, mengidentifikasi jenis lamun dan mengetahui komposisi jenis lamun di Pulau Pajenekang, mengetahui korelasi antara jumlah spons dengan tutupan lamun serta korelasi jumlah spons dengan tegakan lamun di Pulau Pajenekang. Penelitian yang dilakukan menggunakan transek kuadrat dimana peletakan transek dilakukan secara acak berdasarkan pada keberadaan spons di padang lamun, meliputi pengambilan data spons dan identifikasi spons, pengambilan data lamun dan identifikasi, pengambilan data oseanografi, serta analisis data korelasi antara spons dan lamun. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini meliputi 8 jenis spons dengan total 214 individu, yaitu Clathria (Thalysias) reinwardti, Aplysina sp., Petrosia sp., Spheciospongia inconstans, Neopetrosia carbonaria, Neopetrosia exigua, Haliclona sp., Clathria (Thalysias) cervicornis. Komposisi jenis tertinggi yaitu Aplysina sp. sebesar 36,45% dan terendah Haliclona sp. sebesar 1,87%. Terdapat 4 jenis lamun yang didapatkan yaitu Enhalus acoroides, Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichii dan Syringodium isoetifolium dengan komposisi jenis tertinggi pada Cymodocea rotundata sebesar 67,52% dan terendah dari Thalassia hemprichii sebesar 2.82%. Indeks dominansi spons yang diperoleh berkisar antara 0,2307-0,5143 yang berarti tingkat dominasi rendah. Indeks keanekaragaman spons tergolong sedang dengan nilai berkisar antara 0,8424-1,5263. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi tutupan lamun dan tegakan lamun maka semakin sedikit jumlah spons yang didapatkan. Hasil perhitungan dengan analisis korelasi menggunakan 41 data lamun dan spons didapatkan nilai R = 0,6086 dan R2 sebesar 0,3704. Nilai R (koefisien korelasi) tersebut menunjukkan hubungan tutupan lamun dengan jumlah spons masuk dalam kategori sedang. Selain itu, pada hubungan antara tegakan lamun dengan jumlah spons didapatkan nilai R = 0,596 dan R2 sebesar 0,356. Nilai R tersebut menunjukkan hubungan tegakan lamun dengan jumlah spons masuk dalam kategori sedang.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Ilmu Kelautan
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 22 May 2024 00:06
Last Modified: 22 May 2024 00:06
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/33223

Actions (login required)

View Item
View Item