Fitriah, Annisa (2022) Hubungan Tingkat Stres dengan Keparahan Sindrom Pramenstruasi pada Mahasiswa Semester 1 T.A 2021/2022 Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin = The relation between the stress level and the severity of premenstrual syndrom in the 2021/2022 first semester student of general medical education of medical faculty of hasanuddin university. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C011191212_skripsi_30-12-2022 cover1.jpg
Download (258kB) | Preview
C011191212_skripsi_30-12-2022 bab 1-3.pdf
Download (693kB)
C011191212_skripsi_30-12-2022 dp.pdf
Download (1MB)
C011191212_skripsi_30-12-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 4 March 2026.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang : Sindrom pramenstruasi adalah salah satu gejala yang paling sering dilaporkan pada wanita usia subur di seluruh dunia, dan lebih dari 90% wanita mengalami Sindrom pramenstruasi dan 8% - 20% dari proporsinya bahkan mengalami gejala yang berat sehingga memerlukan pengobatan. Etiologi sindrom pramenstruasi tidak diketahui secara pasti, tetapi beberapa teori menyatakan bahwa permulaan dan perjalanan sindrom pramenstruasi berhubungan dengan stres. Hasil penelitian pada remaja putri di MAN 1 Metro Lampung Timur menyimpulkan bahwa terdapat hubungan stres dan obesitas dengan kejadian sindrom pramenstruasi. Mahasiswa semester I adalah subjek yang dikatakan paling mudah mengalami stres. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa stres yang terjadi di kalangan mahasiswa kedokteran menunjukkan adanya stres yang sangat tinggi apabila dibandingkan dengan program studi lain di sektor non-medis. Selama Pandemi Covid-19 ini, stres menjadi salah satu masalah kesehatan mental yang mengalami peningkatan serta didapatkan angka stres pada mahasiswa di Indonesia selama perkuliahan jarak jauh atau daring rata-rata sebesar 55,1%.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain penelitian
crosssectional. Penelitian dilakukan di program studi Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dan pengambilan data serta pengolahan data dilakukan pada bulan Februari - November tahun 2022. Sampel penelitian berjumlah 194 orang, dengan teknik pengambilan sampel berupa Purposive Sampling.
Hasil : Sebanyak 75 orang atau sebesar 96% responden mengalami stres dan sindrom pramenstruasi, kemudian dilakukan uji korelasi pearson dan didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dan keparahan sindrom pramenstruasi dengan sig = 0,000 (sig (p-value) <0,05) dengan koefisien korelasi 0.561 atau 56,1% yang artinya korelasi cukup. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat stres dengan keparahan gejala sindrom pramenstruasi pada mahasiswa Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin T.A 2021/2022.
Kesimpulan : Semakin tinggi tingkat stres menyebabkan semakin berat gejala Sindrom Pramenstruasi. Stres tidak hanya berdampak pada gangguan menstruasi seperti terjadinya sindrom pramenstruasi, tetapi juga bisa berdampak pada sistem lain di dalam tubuh. Maka dari itu, hal ini membutuhkan penelitian lanjutan.
Keywords : Stres, sindrom pramenstruasi, mahasiwa
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Stres, Sindrom Pramenstruasi, Mahasiswa. |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Ilmu Kedokteran |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 20 May 2024 00:21 |
Last Modified: | 20 May 2024 00:21 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/33189 |