Suriady, Wynne Elysia (2022) GAMBARAN SMOKING CESSATION PADA PASIEN PENYAKIT PARU DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT MAKASSAR = DESCRIPTION OF SMOKING CESSATION IN PULMONARY DISEASE PATIENTS AT COMMUNITY LUNG HEALTH CENTER MAKASSAR. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C011191206_skripsi_09-01-2023 cover1.jpg
Download (275kB) | Preview
C011191206_skripsi_09-01-2023 bab 1-3.pdf
Download (1MB)
C011191206_skripsi_09-01-2023 dp.pdf
Download (765kB)
C011191206_skripsi_09-01-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 4 March 2026.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Metode Intrathecal Labour Analgesia (ILA) adalah metode anastesi spinal (subarachnoid) regional dengan cara menyuntikkan obat anastesi regional dalam ruang intrathecal pada bagian punggung ibu yang diberikan diatas pembukaan 4 cm untuk mengatasi nyeri saat persalinan. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) setiap tahun terjadi 210 juta kehamilan diseluruh dunia. Dari jumlah ini 20 juta perempuan mengalami kesakitan sebagai akibat kehamilan. Sekitar 8 juta mengalami komplikasi yang mengancam jiwa, dan lebih dari 500.000 meninggal. Sebanyak 240.000 dari jumlah ini hampir 50% terjadi di negara-negara Asia Selatan dan Tenggara, termasuk Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik ibu hamil yang menggunakan metode Intrathecal Labour Analgesia (ILA) sebagai metode untuk mengatasi nyeri saat persalinan di RSIA Asy-Syifa Kutai Timur tahun 2019-2021. Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif dengan Teknik total sampling. Jumlah populasi ibu hamil yang melahirkan dengan metode ILA pada tahun 2019-2021 sebanyak 67 kasus dan sampel yang sesuai kriteria sebanyak 63 kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi tertinggi ibu hamil yang melahirkan dengan metode ILA ini adalah kategori usia 20-30 tahun (54%), Pendidikan terakhir SMA (54%), pekerjaan ibu rumah tangga (68,3%), usia kehamilan 40 minggu (54%), multigravida (71,4%), dengan hasil luara skor apgar bayi menit pertama skor 7 (76,2%), skor apgar menit ke-5 skor 9 (71,4%), cara persalinan spontan (95,2%), durasi persalinan 1-3 jam (66,7%), tanpa efek samping dari ILA (100%).
Latar Belakang : Paparan asap rokok akan meningkatkan risiko penyakit respiratorik, demikian pula dengan risiko kematian akibat penyakit tersebut. Bila upaya pencegahan smoking cessation dilakukan, akan dapat mencegah efek buruk akibat rokok, meningkatkan tingkat kesehatan, dan berefek baik bagi kesehatan generasi mendatang. Penelitian ini ingin mengetahui gambaran smoking cessation pada pasien penyakit paru di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar.
Metode : Jenis penelitian ini adalah studi deskriptif analitik, dengan teknik pengumpulan sampel purposive sampling. Data penelitian adalah data primer dari hasil wawancara dan kuesioner. Diperoleh sebanyak 101 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Hasil : Penyakit paru terbanyak bila dikaitkan dengan riwayat merokok adalah tuberkulosis (40,6%). Dari 101 pasien paru dengan riwayat merokok, 56 telah berhenti merokok (56%). Perilaku berhenti merokok dihubungkan dengan sampel yang telah merokok ≤12 tahun, berhenti saat terdiagnosa (44,6%), telah berhenti selama <5 tahun (39,3%), dengan metode langsung berhenti (100%), dan didorong oleh faktor diri sendiri (57,1%). Didapati ada hubungan antara usia dengan kebiasaan merokok (p value <0,001) dan juga hubungan antara usia dengan jenis rokok (p value <0,001).
Diskusi : Pasien penyakit paru kebanyakan memilih berhenti merokok. Hasilnya sejalan dengan temuan GATS (Global Adult Tobacco Survey) Indonesia dimana pilihan berhenti merokok mencapai 63.4% (World Health Organization, 2022a). Di samping itu, penelitian ini mendapatkan adanya hubungan antara usia dengan berhenti merokok. Studi lain di Polandia juga menemukan hubungan erat antara usia lanjut dengan keputusan berhenti merokok (Kaleta et al., 2012). Hasil serupa oleh Global Tobacco Survey India, dimana pasien usia muda memiliki prevalensi lebih rendah untuk berhenti merokok dibandingkan usia lanjut (Srivastava et al., 2013). Dalam penelitian ini juga didapati ada hubungan antara usia dengan jenis rokok yang dikonsumsi. Penelitian sebelumnya oleh Palipudi et al., mendapatkan usia 45 – 54 tahun sebagai pengguna terbanyak rokok kretek (Palipudi et al., 2015). Sementara penelitian lain oleh Kristina et al. juga mendukung hasil lain bahwa mayoritas pengguna rokok elektronik merupakan usia muda, karena trennya masih terbilang baru di Indonesia (Kristina et al., 2020). Batasan penelitian ini ada dalam jumlah sampel, status sosioekonomi, serta ketersediaan data yang masih kurang. Diharapkan agar ada penelitian kedepannya yang membahas dengan aspek lebih luas.
Kata kunci : smoking cessation, penyakit paru, kebiasaan merokok
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | smoking cessation, lung disease, smoking habit |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Ilmu Kedokteran |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 21 May 2024 23:23 |
Last Modified: | 21 May 2024 23:23 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/33184 |