ANALISIS EKSPRESI mRNA GEN T REGULATOR, KADAR PROTEIN T REGULATOR, CD4 DAN CD8 PADA TB ANAK DENGAN SCAR

FARSIDA. Hubungan Gen Foxp3 + dan Se/ L Regulatori dengan Bekas Luka
Pembentukan BCG pada Anak Tuberkulosis (dibimbing oleh Mochammad
Hatta, llhamjaya Patellongi, dan Prihantono).
Penelitian ini bertujuan mengendalikan dan mengobati infeksi
tuberkulosis yang menyebabkan respon imunologi yang kompleks berupa
interaksi antara patogen dan inangnya bersifat unik.
Sebanyak 76 kasus dalam penelitian ini diperiksa. Semua subjek
didiagnosis dengan tuberkulosis. Bekas luka BCG langsung diperiksa saat
dilakukan pemeriksaan fisik di tempat vaksinasi BCG. Tes kulit tuberkulin
dilakukan dengan 0,1 ml larutan turunan protein murni (PPD) (5TU PPD/0,1
ml) yang disuntikkan secara intradermal. Gen FOXP3 diperiksa dengan PCR
real-time dan level treg dengan metode ELISA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan ekspresi gen treg
rata-rata dan kandungan protein treg lebih tinggi pada kelompok parut positif
dibandingkan pada kelompok parut negatif. Hal tersebut menunjukkan bahwa
treg berperan dalam penyakit tuberkulosis selama fase perkembangan
aktifnya. Kadar protein treg lebih tinggi pada kombinasi TST positif dan bekas
luka. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan parut BCG adalah penanda penting
dari sistem kekebalan yang berfungsi dengan baik. lnisiatif yang murah dan
mudah seperti: vaksinasi BCG dini, pemantauan jaringan parut BCG, dan
vaksinasi ulang terhadap anak skarnegatif dapat memberikan dampak
langsung yang sangat besar pada kelangsungan hidup anak secara global.