Model Perencanaan Pembangunan Berbasis Elektronik Di Kota Makassar.

Penelitian bertujuan : 1) mendeskripsikan dan menganalisis proses perencanaan pembangunan berbasis elektronik dokumen Kota Makassar. 2) menganalisis faktor-faktor berpengaruh pada proses perencanaan pembangunan yang berbasis elektronik di Kota Makassar. 3) mengetahui model perencanaan pembangunan yang ideal di Kota Makassar.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran atau mixing method yaitu kuantitatif dan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan penulusuran dokumen serta pengamatan di lapangan dengan metode campuran paralel konvergen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) proses perencanaan pembangunan yang berbasis elektronik di Kota Makassar sudah sesuai dengan mekanisme dan kaidah-kaidah perencanaan namun masih terdapat beberapa tahapan yang belum optimal, diantaranya pada tahapan musrenbang kelurahan perwakilan dari instansi teknis hanya dihadiri oleh satu atau dua saja. 2) faktor yang berpengaruh pada proses perencanaan pembangunan berbasis elektronik di Kota Makassar yaitu kurang konsisten antara indikator kinerja output dan outcome pada rencana kerja perangkat daerah berbeda dengan indikator kinerja output dan outcome yang terdapat pada dokumen rencana kerja pemerintah daerah Kota Makassar yang seharusnya sama, penentuan skala prioritas yang objektif tidak sesuai karena tim perumus tidak bekerja maksimal, pokok-pokok pikiran belum dipetakan dan diverifikasi sesuai dengan regulasi untuk dimasukkan dalam SIPPD, kemampuan sumber daya manusia perencanan belum memadai akibat dari mutasi, penempatan yang tidak sesuai dengan displin ilmu, data dan informasi kurang tersedia sehinmgga menyulitkan dalam menganalisis, hasil riset dan survei oleh Balitbang tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh Bappeda. 3) Model perencanaan pembangunan di Kota Makassar yang sekarang berjalan berdasarkan proses pelaksanaan perencanaan yang melalui tahapan persiapan, penyusunan rancangan awal, penyusunan rancangan, pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan, perumusan rancangan akhir, penetapan RKPD, menunjukkan bahwa model yang paling mendekati yaitu model rasional komprehensif.