GAMBARAN POLA KEBIASAAN SARAPAN DAN JAJAN DI COFFEE BREAK SEKOLAH PADA ANAK GIZI LEBIH DI SDIT AL-HIKMAH MAROS


AZIZAH, NUR (2020) GAMBARAN POLA KEBIASAAN SARAPAN DAN JAJAN DI COFFEE BREAK SEKOLAH PADA ANAK GIZI LEBIH DI SDIT AL-HIKMAH MAROS. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Sampul]
Preview
Image (Sampul)
K21116318_skripsi cover1.png

Download (118kB) | Preview
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
K21116318_skripsi dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Bab 1 -  2] Text (Bab 1 - 2)
K21116318_skripsi 1-2.pdf

Download (820kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
K21116318_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Anak usia sekolah dasar menjadi kelompok yang rawan mengalami masalah gizi, salah satunya adalah gizi lebih. Secara global, prevalensi anak gizi lebih pada tahun 2013 meningkat sekitar 47,1%.Sementara menurut data Riskesdas 2018, prevalensi kejadian gemuk dan sangat gemuk pada anak usia 5-12 tahun di Indonesia meningkat menjadi 10,8% dan 9,2% serta mencapai 7,8 % dan 6,5% di Sulsel. Penyebab utama gizi lebih adalah pola makan yang salah yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Salah satu peran keluarga dalam membentuk perilaku makan yang sehat adalah membiasakan anak untuk sarapan. Sementara pihak sekolah juga berperan dalam menyediakan makanan yang sehat bagi peserta didik, salah satunya melalui layanan coffee break sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kebiasaan sarapan dan kebiasaan jajan di coffee break sekolah pada anak gizi lebih di SDIT Al-Hikmah Maros. Desain penelitian ini adalah deskriptif. Sampel penelitian merupakan siswa kelas 4, 5, dan 6 yang sebelumnya melalui pengukuran antropometri dengan IMT/U >1 SD. Penentuan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 45 orang. Pola kebiasaan sarapan dan jajan di coffee break sekolah diperoleh melalui kuesioner wawancara dan recall 24 jam. Hasil penelitian ini menunjukkan jika sebagian besar anak terbiasa melakukan sarapan sebanyak 5-7 hari dalam sepekan (68,89%) dan jajan di coffee break sekolah sebanyak 4-5 hari dalam sepekan (51,11%). Sebagian besar anak (62,22%) telah memperoleh asupan makronutrien sarapan yang cukup, namun kandungan dalam satu paket menu jajanan coffee break masih melebihi batas yang dianjurkan. Anak yang melewatkan sarapan sebagian besar karena tidak sempat (60,00%), sementara anak yang memilih tidak jajan di coffee break karena tidak selera (55,56%). Diharapkan agar orangtua lebih memerhatikan kebiasaan sarapan anak, baik kuantitas maupun kualitasnya, dan juga kepada pihak sekolah agar lebih meningkatkan kualitas pelayanan coffee break terutama dalam hal higienitas, keberagaman dan kandungan gizi pada menu jajanan yang disediakan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Depositing User: - Andi Anna
Date Deposited: 16 Mar 2021 07:09
Last Modified: 16 Mar 2021 07:09
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/3281

Actions (login required)

View Item
View Item