Hubungan Intake Added Sugar Dengan Indeks Massa Tubuh Pada Remaja = Relationship between Added Sugar Intake with Body Mass Index (BMI) in Adolescents

Kesehatan masyarakat setuju untuk membatasi gula tambahan, hal ini sebagian besar direkomendasikan sebagai upaya untuk meminimalkan asupan kalori kosong dan meningkatkan kepadatan nutrisi; masih belum didukung dengan bukti yang cukup u ntuk membuktikan dampaknya secara independen terhadap berkurangnya prevalensi obesitas.
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsumsi gula tambahan (intake Added Sugar) dengan indeks massa tubuh pada siswa SMA Negeri 17 Makassar Metode : Penelitian ini merupakan penelitian metode deskriptif, menggunakan data primer yang bersumber dari Food Frequent Questionnaire (FFQ). Penelitian dilakukan pada bulan November – Desember 2022. Subjek penelitian menggunakan quota sampling yaitu semua siswa SMAN 17 Makassar yang memenuhi kriteria inklusi serta tidak memiliki kriteria eksklusi yang diperoleh sejumlah 87 orang.
Hasil dan simpulan: Mayoritas siswa SMA Negeri 17 Makassar tidak memiliki IMT berlebih.
Rerata Intake Added Sugar harian siswa SMA Negeri 17 Makassar mencapai 97.22±135.6 g / hari atau setara dengan 12 sendok teh dengan rerata harian pada perempuan lebih tinggi dari laki-laki. Meski didapatkan hubungan yang signifikan antara Intake Added Sugar dengan IMT pada siswa di SMA Negeri 17 Makassar, bentuk hubungan yang didapatkan masih belum dapat dideskripsikan. Temuan pada studi ini juga mendapatkan bahwa intake Added Sugar harian pada siswa SMA Negeri 17 Makassar melebihi batas maksimum harian yang disarankan oleh WHO.

Kata kunci : Karakteristik, Intake Added Sugar, Remaja