Hubungan Faktor Risiko dengan Gejala Sindrom Terowongan Karpal pada Dokter Gigi di Maluku dan Maluku Utara

ABSTRAK DITTA MONICA. Hubungan Faktor Risiko dengan Gejala Sindrom Terowongan Karpal pada Dokter Gigi di Maluku dan Maluku Utara (dibimbing oleh Ayub Irmadani Anwar dan A. St. Asmidar Anas) Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan faktor risiko dengan gejala Sindrom Terowongan Karpal (STK) pada dokter gigi di Maluku dan Maluku Utara Penelitian ini merupakan survei potong lintang yang dilakukan pada 182 dokter gigi yang terdaftar di Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) di provinsi Maluku dan Maluku Utara, Indonesia. Kuesioner yang didistribusikan secara daring terdiri atas dua bagian, yaitu karakteristik individu dan kuesioner STK Boston. Data dianalisis dengan uji korelasi Pearson menggunakan SPSS versi 26 dan disajikan dalam bentuk frekuensi dan persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 182 dokter gigi berpartisipasi dalam penelitian. Terdapat 87 dokter gigi (47,8%) yang melaporkan gejala STK dengan 18 orang (9,89%) mengalami gangguan fungsional pada tangan dan pergelangan tangan. Gejala STK tampak meningkat seiring bertambahnya usia. Dokter gigi dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) tinggi lebih mungkin mengeluhkan gejala STK dibandingkan dokter gigi dengan IMT normal.. Lama bekerja juga berkorelasi dengan gejala STK. Tidak ada hubungan antara gejala STK dengan jenis kelamin atau durasi menggunakan alat getar. Disimpulkan bahwa usia, BMI tinggi, dan lama kerja berhubungan dengan gejala STK pada dokter gigi di Maluku dan Maluku Utara. Tidak ada korelasi antara jenis kelamin atau durasi menggunakan alat getar dan gejala STK.

Kata kunci: faktor risiko, gejala STK, dokter gigi

ABSTRACT

DITTA MONICA. Correlation between Risk Factors and Carpal Tunnel Syndrome Symptoms in Dentists in Maluku and North Maluku Provinces (supervised by Ayub Irmadani Anwar and A. St. Asmidar Anas)

The aim of this research is to find out the correlation between risk factors and Carpal Tunnel Syndrome (CTS) symptoms in dentists in Maluku and North Maluku. This research was a cross-sectional survey conducted on 182 dentists registered in Indonesian Dentist Association (PDGI) in the province of Maluku and North Maluku, Indonesia. A self-administered questionnaire was distributed online consisting of two parts, namely individual characteristics in the first part and the Boston CTS questionnaire in the last. The data were analyzed using Pearson’s Correlation test using SPSS version 26 and presented in the form of frequencies and percentages. The results show a total of 182 dentists participated in this research. The is a total of 87 (47.8%) dentists reported suffering from the symptoms of CTS with 18 (9.89%) of them have a functional impairment in hand and wrist. CTS symptoms appear to increase in age. Dentists with high Body Mass Index (BMI) are more likely to complain of CTS symptoms than the dentists within normal BMI. Occupation period is also correlated to CTS symptoms. However, there is no correlation between CTS symptoms and gender or duration of working with vibrating tools. In conclusion, age, high BMI and more years of working experience are correlated with CTS symptoms in dentists in Maluku and North Maluku Provinces. There is no correlation between gender or duration of working with vibrating tools and CTS symptoms.

Keywords: CTS symptoms, dentist, risk factors