OPTIMASI POLA OPERASI ANGKUTAN PENYEBERANGAN LINTAS BIRA - PAMATATA = THE OPTIMIZATION OF FERRY OPERATIONAL PATTERNS OF BIRA – PAMATATA ROUTE

JUSMA WAHIDAH. Optimasi Pola Operasi Angkutan Penyeberangan Lintas Bira -Pamatata (dibimbing oleh Syamsul Asri dan Daeng Paroka).

Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan pola operasi angkutan penyeberangan lintas Bira-Pamatata. Indikator optimal adalah biaya produksi jasa transportasi minimum yang mewakili kepentingan operator dan pengguna. Tahapan analisis untuk menentukan pola operasi meliputi penentuan alternatif kapal feri yang memenuhi kelayakan operasi dengan kriteria biaya operasi sama dengan pendapatan. Kapal feri yang memenuhi kelayakan operasi dengan kriteria tersebut adalah tiga kapal feri yang memiliki ukuran sebagai berikut. Kapal feri satu dan dua memiliki panjang dan lebar yang sama namun memiliki sarat yang berbeda yaitu LBP = 47.45 meter dan B = 14 meter, dan untuk kapal feri ketiga LBP = 48.82 meter dan B = 14 meter dengan tonase kapal feri 1 973 GT, kapal feri 2 980 GT dan kapal feri 3 1054 GT. Diantara ketiga feri tersebut yang memenuhi indikator optimum adalah Feri 2, dengan biaya produksi jasa angkutan pada tingkat load factor 60%, dengan frekuensi 781 trip/tahun, sebesar Rp. 30.308/ SUP.trip. Berdasarkan hal tersebut optimasi pola operasi angkutan penyeberangan lintas Bira-Pamata berdasarkan permintaan jasa adalah dengan menggunakan tiga buah kapal dengan karakteristik teknis tonase 980 GT, kapasitas muat total 921.88 SUP, kecepatan kapal 12 knot, dan daya mesin utama 2×1000 hp. Frekuensi untuk kedua kapal tersebut sebanyak 843 trip/tahun, dengan biaya produksi jasa transportasi sebesar Rp. 29.719/SUP.trip dan untuk satu kapal lainnya sebanyak 843 trip/tahun dengan biaya produksi jasa transportasi biaya produksi jasa transportasi sebesar Rp 29.698/Sup.trip.

Kata kunci: Optiamasi pola operasi, permintaan jasa, biaya produksi jasa transportasi, karateristik desain kapal.