Museum Kuliner Makassar dengan Pendekatan Arsitektur Hybrid = Makassar Culinary Arts Museum with Hybrid Architecture Approach

Kuliner merupakan produk budaya yang erat kaitannya dengan masyarakat. Sebagai fungsi utama dari bahan makanan, selain untuk memenuhi kebutuhan pokok, masakan juga memiliki nilai sejarah bahkan filosofis. Era globalisasi melalui media mempengaruhi cara pandang masyarakat modern terhadap budaya lokal dan membuat sebagian masyarakat berorientasi pada budaya internasional. Selain itu, media tidak efektif digunakan untuk menyampaikan informasi tentang pemahaman budaya tradisional, terutama nilai-nilai filosofisnya.
Kementrian Pariwisata menobatkan Makassar sebagai 1 dari 10 kota destinasi mancanegara sehingga masuk sebagai salah satu destinasi wisata utama di Indonesia. Dilatar belakangi oleh potensi jumlah pengunjung wisatawan lokal maupun mancanegara yang tinggi di Kota Makassar dan diperlukannya sebuah sarana pelestarian terhadap kuliner lokal sehingga penulis ingin merancang fasilitas yang memiliki peranan penting dalam mengedukasi, mengembangkan,serta mempopulerkan warisan kuliner Kota Makassar. Melalui pendekatan Arsitektur Hybrid yang dapat diartikan sebagai percampuran dua unsur disain bangunan yang berbeda fungsi ataupun tipologinya menjadi satu dan menjadi kesinambungan antara kekuatan dan kegunaan, yang diterapkan baik dalam bentuk maupun gaya arsitektur.Penerapan konsep hybrid pada museum dapat menarik pengunjung dengan desain yang unik dimana menggabungkan dua unsur yang berbeda menjadi satu.

Keywords : Kuliner, Museum, Arsitektur Hybrid