PENDEKATAN MODIFIKASI FUZZY ANALYTICAL NETWORK PROCESS TOPSIS DALAM MENENTUKAN PRIORITAS SUMBER ENERGI TERBARUKAN DI SULAWESI SELATAN = Modification Fuzzy Analytical Network Process TOPSIS Approach for Selecting Renewable Energy Sources in South Sulawesi

Pemerintah Indonesia menargetkan kontribusi energi baru terbarukan minimal 23 persen dalam bauran energi primer nasional pada tahun 2025 dan 31 persen pada tahun 2050, sehingga diperlukan perencanaan energi terbarukan untuk mewujudkan target tersebut. Kajian ini bertujuan untuk menetapkan sumber energi terbaik di Sulawesi Selatan sebagai pedoman bagi pemerintah dalam proses pengambilan keputusan. Penelitian ini menggunakan data hasil penilaian kuesioner dari para expert. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy ANP untuk menentukan bobot kriteria sebagai dasar penilaian untuk mendapatkan prioritas sumber energi terbarukan dengan menggunakan metode TOPSIS untuk perankingan. Metode ini menerapkan pendekatan multiperspektif yaitu ekonomi, lingkungan, potensi, teknologi, risiko, dan sosial dengan tiga subkriteria untuk masing-masing perspektif. Kajian ini melibatkan enam sumber energi terbarukan yaitu matahari, angin, air, biomassa, biofuel dan panas bumi, yang dinilai sebagai alternatif. Teridentifikasi bahwa kriteria ekonomi merupakan kriteria yang paling diprioritaskan untuk perencanaan energi terbarukan dengan bobot 0,176 dan penggunaan lahan merupakan subkriteria terpenting dengan bobot 0,351. Hasil lebih lanjut mengungkapkan bahwa energi air memiliki potensi yang paling besar untuk menghasilkan listrik di Sulawesi Selatan dengan bobot 0,5531 dengan persentase sebesar 19%, diikuti oleh energi angin dan energi panas bumi di peringkat kedua dan ketiga.

Keywords : Prioritas, Sumber Energi Terbarukan, Fuzzy, Analytical Network Process, TOPSIS, Sulawesi Selatan