RANCANG BANGUN MESIN DISTILASI DAUN KELOR DENGAN METODE PENYULINGAN UAP LANGSUNG (STEAM DISTILLATION) = DESIGN MORINGA LEAF DISTILLATION MACHINE WITH DIRECT STEAM DISTILLATION METHOD (STEAM DISTILLATION)

Potensi sumber daya alam Indonesia yang mampu menyumbang devisa Negara cukup besar yaitu inyak atsiri yang dapat diperoleh baik dari bunga, tangkai dan daun Kelor. Minyak atsiri juga sangat bermanfaat dan digunakan pada berbagai industri seperti industri kosmetik, obat-obatan, makanan dan minuman. Setidaknya ada 70 jenis minyak atsiri yang selama ini diperdagangkan di pasar internasional dan 40 jenis di antaranya dapat diproduksi di Indonesia (Lutony, Rahmayati, 2000). Masalah yang timbul adalah pemanfaatan daun Kelor masih kurang dibandingkan dengan bunga dan tangkainya. Daun Kelor memiliki kandungan minyak atsiri 1-4% yang memungkinkan untuk dilakukan penyulingan minyak yang terkandung di dalamnya, sehingga limbah tersebut memiliki nilai ekonomis yang tinggi (Nuryoto, 2011). Tujuan dari penelitian ini yaitu menguji produktivitas dari mesin distilasi minyak daun Kelor, menguji kualitas/kadar Kelor dari mesin distilasi minyak daun Kelor dan menghitung kebutuhan energi dari mesin distilasi minyak daun Kelor, dan melakukan uji rendemen dari mesin distilasi minyak daun Kelor. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan pada penelitian ini yaitu dengan rancang bangun alat mesin distilasi dengan sistem penyulingan uap langsung (steam distillation) yang memisahkan wadah pemanas air dan wadah bahan. Melalui rancang bangun alat, dapat diuji parameter-parameter yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kapasitas efektifitas alat yang paling optimal yaitu 10,6 ml/jam. Sedangkan pada efisiensi alat, hasil yang diperoleh yaitu efisiensi 86,54% atau layak digunakan. Kemudian pada uji kualitas semuanya memenuhi Standar Nasional Indonesia 2006 (SNI 2006), terkecuali pada eugenol total dan beta-caryophilene yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti bahan alat dari besi dan bukan aluminium maupun pada sistem pendinginan yang kurang maksimal, serta penampungan yang tidak sempurna. Kebutuhan energi dari mesin distilasi minyak daun Kelor berbanding lurus dengan durasi penyulingan. Hasil uji rendemen pada tiap- tiap percobaan yang dimulai dari percobaan I dengan durasi waktu 1 jam yaitu 2,80%, dan percobaan ke-II yaitu 1,67%. Kemudian percobaan ke-III dengan durasi waktu 2 jam yaitu 4,00%, dan percobaan ke-IV yaitu 3,53%. Lalu untuk durasi waktu 3 jam, terdiri dari percobaan ke-V dengan hasil rendemen 4,20%, dan percobaan ke-VI menunjukkan hasil rendemen 4,27%. Berdasarkan hasil yang paling optimal pada uji rendemen yaitu pada percobaan ke- VIII dengan durasi waktu 3 jam, yang menghasilkan rendemen total 4,70%.

Keywords : Daun Kelor, Alat, Penyulingan Uap Langsung