Experienced Stigma dan Psychological Distress Pada Penderita Tuberkulosis Paru di Kota Makassar

Risna. R011191125. EXPERIENCED STIGMA DAN PSYCHOLOGICAL DISTRESS PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI KOTA MAKASSAR. Dibimbing Oleh Kusrini Kadar, Karmila Sarih dan Wa Ode Nur Isnah Sabriyati.
Latar Belakang : Fenomena yang ditemukan di Indonesia yaitu masih tingginya stigma pada penderita tuberkulosis karena kurangnya pengetahuan dan ketakutan terhadap penularan penyakit TB. Selain itu, stigma masayarakat berhubungan erat dengan meningkatnya psychological distrees pada penderita TB (Molla, Mekuriaw, & Kerebih, 2019). Hal ini mengakibatkan penderita enggan memberitahukan kondisinya, situasi ini dapat mengganggu deteksi dini, pengobatan, dan kualitas hidup penderita.
Tujuan : Untuk mengetahui Experienced Stigma dan Psychological Distress pada penderita tuberkulosis di Kota Makassar
Metode : Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dengan desain studi deskriptif. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling dan penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Lemeshow dengan hasil sebanyak 125 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner Experienced Stigma Questionnaeri dan Kessler Psychological Distress Scale (K-10). Hasil : Hasil dari penelitian ini di dapatkan sebanyak (61,6%) mengalami stigma tinggi. Hal ini dikarenakan banyak orang yang menjauhi pasien TB dan warga setempat tidak membiarkan anaknya mendekat dengan pasien TB (60,8%). Pada penelitian ini juga diperoleh hasil bahwa pasien tuberkulosis di Kota Makassar sebagian besar tidak mengalami stress yaitu 68 orang (54,4%).
Kesimpulan dan Saran : Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada penderita tuberkulosis di Kota Makassar dapat disimpulkan bahwa lebih dari setengah penderita tuberkulosis di Kota Makassar mengalami stigma yang tinggi. Sebagian besar penderita tuberkulosis di Kota Makassar tidak mengalami stress. Diharapkan penelitian selanjutnya menggunakan metode penelitian lainnya agar dapat menggali secara mendalam terkait bentuk stigma yang dirasakan oleh penderita tuberkulosis.