Analisis Pengaruh Penanganan Pascapanen terhadap Mutu Biji Kakao Lokal (Studi Kasus di Unit Pengolahan Hasil Mitra Agribisnis Mandiri, Polewali Mandar, Sulawesi Barat)

Pascapanen memengaruhi mutu biji kakao yang dihasilkan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penanganan pascapanen biji kakao di Unit Pengolahan Hasil Mitra Agribisnis Mandiri (UPH MAMA) dan pengaruh penanganan pascapanen terhadap mutu biji kakao yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan studi kasus untuk mengetahui proses penanganan pascapanen biji kakao yang berlangsung di UPH MAMA. Metode analisis Quality Function Deployment (QFD) digunakan untuk mengukur pengaruh pascapanen terhadap mutu biji kakao yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UPH MAMA membeli biji kakao basah dari petani seharga Rp12.000,00/kg serta menerapkan proses fermentasi dan pengeringan yang tepat agar menghasilkan aroma, cita rasa, dan warna yang sesuai dengan selera pasar. Selanjutnya, biji kakao fermentasi dijual kepada sebuah perusahaan penyuplai biji kakao premium untuk kemudian diekspor ke California Pusat, Amerika Serikat, dengan harga Rp53.500,00/kg. Mutu biji kakao yang dihasilkan UPH MAMA ialah Grade I dengan kategori biji AA atau large bean. Berdasarkan pengukuran QFD, proses pengeringan merupakan tahapan pascapanen yang memiliki nilai absolute importance tertinggi yakni 0,34. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengeringan memiliki kontribusi pengaruh tertinggi terhadap mutu biji kakao yang dihasilkan.