Problematika Keponggawaan dalam Penciptaan Lapangan Kerja di Bidang Kemaritiman (Studi Kasus di Desa Tamalate, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan)

WE ATI MEGA DAENG MALEBBI. Problematika Keponggawaan dalam Penciptaan Lapangan Kerja di Bidang Kemaritiman (Studi Kasus di Desa Tamalate, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan). Pembimbing: EYMAL B. DEMMALLINO dan RAHMAWATY A. NADJA.

Masyarakat pesisir khususnya nelayan di Indonesia mayoritas dalam kondisi yang belum sejahtera. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti cara penangkapan yang masih tergolong tradisional, serta tingkat pendidikan terbatas dan sistem penjualan masih sederhana. Problematika sendiri tidak lepas dari jenis usaha apapun termasuk bidang usaha perikanan. Kelompok masyarakat pesisir khususnya nelayan merupakan organisasi yang berasal dari suku Bugis-Makassar yang telah terbentuk secara turun-temurun yang disebut sebagai Ponggawa-Sawi dengan segala problematika di dalamnya seperti lapangan kerja yang terbatas dan permasalahan managerial usaha. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana problematika keponggawaan dalam penciptaan lapangan kerja dan solusi atas permasalahan usaha yang dihadapi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pengambilan data menggunakan metode indeep interview kepada responden kunci dan dianalisis menggunakan metode APPAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) permasalahan keponggawaan dalam menciptakan lapangan kerja sudah lama terjadi baik secara terstruktur dalam hal ini sawi (pekerja) mempunyai posisi tawar yang rendah karena tidak lagi banyak alternatif lapangan kerja yang tersedia; 2) pemilik usaha mempunyai permasalahan dalam hal kemampuan manajerial yang kurang sehingga hasil usaha kurang maksimal. Penggunaan metode APPAS merekomendasikan beberapa hal terkait dengan masalah yang terjadi yakni 1) membuat kontrak kerja yang jelas kepada pekerja (sawi); 2) melakukan pelatihan atau pendampingan terkait dengan peningkatan kemampuan managerial pemilik usaha.