PENGARUH JARAK GROUNDSILL TERHADAP POLA GERUSAN PADA PILAR JEMBATANAKKARENA BEACH IN MAKASSAR CITY

Sungai sebagai salah satu unsur alam yang di dalamnya terdapat aliran air yang mengalir secara terus menerus dapat mengalami perubahan morfologi. Selain karena akibat dari adanya aliran air, juga terjadi karena adanya rintangan pada aliran sungai, berupa bangunan sungai seperti pilar jembatan, abutmen jembatan, dan lain sebagainya. Bangunan semacam ini dipandang dapat mengubah pola aliran sungai selanjutnya diikuti dengan terjadinya gerusan lokal di dekat bangunan sungai. Gerusan yang terjadi pada pilar atau abutment jembatan merupakan gerusan total (total scour), yaitu kombinasi antara gerusan lokal (local scour) dan gerusan umum (general scour). Gerusan itu sendiri dapat dicegah atau dikurangi dengan adanya bangunan groundsill di bagian hilir pilar jembatan untuk mengurangi perpindahan sedimen dari sekitar pilar jembatan. Tujuan dari penelitian gerusan ini adalah untuk menganalisis pola gerusan di disekitar pilar jembatan dengan variasi jarak penempatan groundsill. Penelitian ini dilaksanakan pada Laboratorium hidrolika Fakultas Teknik Sipil Universitas Hasanuddin Makassar dengan menggunakan Uji Model Fisik. Menggunakan model groundsill yang diletakkan pada hilir pilar jembatan dengan variasi jarak dari pilar yaitu 50 cm, 75 cm, dan 100 cm dengan masing-masing 3 variasi debit untuk setiap variasi jarak. Jumlah running yang dilakukan yaitu sebanyak 12 kali. 3 running awal untuk pengambilan data pola gerusan dengan 3 debit berbeda tanpa adanya. groundsill. Kemudian 9 running berikutnya dengan menggunakan groundsill yaitu untuk pengambilan data pola gerusan dengan 3 variasi jarak, dan masing-masing 3 variasi debit untuk setiap jarak. Berdasarkan hasil analisis pola aliran diperoleh Gerusan lokal di sekitar pilar jembatan yang tidak beraturan. Untuk jarak 50 cm, sedimen yang tergerus terbawah oleh aliran melewati bangunan groundsill, untuk jarak 75 cm, sedimen cenderung tertumpuk di bagian pilar jembatan, sedangkan untuk jarak 100 cm sedimen yang tergerus disekitar pilar jembatan terbawa dan menumpuk dibagian hulu groundsill. Kedalaman gerusan maksimum terjadi pada jarak 100 cm dengan menggunakan debit terbesar. Untuk pengaruh debit dari masingmasing jarak, terjadi gerusan yang lebih dalam saat debit yang paling besar, dan gerusan minimum terjadi pada saat penggunaan debit terkecil. Setiap running dilakukan dengan waktu 120 menit dimana pada waktu tersebut tidak terdapat lagi pertambahan kedalaman gerusan.