Pengaruh Waktu Penyimpanan Terhadap Penetasan Telur Ae. aegypti L. dan Ae. Albopictus = Effect of storage time of egg hatching of Ae. aegypti L. and Ae. albopictus

Aedes aegypti L. dan Aedes albopictus merupakan vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Ae. aegypti dan Ae. albopictus memiliki kemampuan reproduksi yang tinggi, satu ekor nyamuk betina dapat bertelur 100-150 butir telur. Telur Aedes ini mampu bertahan hidup pada suhu kering dalam beberapa bulan sehingga memperbesar peluang terjadinnya proses penularan virus DBD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu penyimpanan terhadap penetasan telur Ae. aegypty L. dan Ae.albopictus. Uji dilakukan dengan cara menyimpan masing-masing 100 butir telur ke dalam inkubator (suhu 29°C/kelembaban 81%) selama masing-masing 24 jam, tujuh hari, satu bulan, tiga bulan, dan enam bulan perlakuan. Hasil uji menunjukkan bahwa suhu dan lama penyimpanan berpengaruh terhadap presentase tetas telur Ae. aegypti dan Ae. albopictus. Telur Ae. aegypti dan Ae. albopictus setelah penyimpanan umumnya menetas dalam jam ke- 5 pada 24 jam pertama. Penetasan telur Aedes aegypti maupun Aedes albopictus tidak terjadi secara bersamaan tetapi dalam kelompok - kelompok (instalment). Tingkat ketahanan / keberhasilan menetas setelah penyimpanan telur Aedes aegypti lebih tinggi dari telur Aedes albopictus. Setelah penyimpanan, penetasan terjadi ± dalam masa 18 hari, selebihnya tidak terjadi penetasan lagi.

Keywords : Aedes, telur, penyimpanan, waktu, penetasan