Pengaruh Pemberian Biochar dari Tempurung Kelapa dan Sedimen Rawa terhadap Reduksi Sulfat dan Logam Berat Timbal (Pb) pada Air Asam Tambang = The Effect of Giving Biochar from Coconut Shells and Swamp Sediment on the Reduction of Sulfate and Heavy Metal Lead (Pb) in Acid Mine Drainage

Air Asam Tambang (AAT) merupakan hasil dari aktivitas pertambangan yang menimbulkan permasalahan lingkungan dan dapat ditanggulangi dengan menggunakan bakteri pereduksi sulfat (BPS) yang berasal dari sedimen rawa dengan penambahan biochar dari tempurung kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian biochar dari tempurung kelapa dan sedimen rawa dalam menurunkan kadar logam berat timbal (Pb), menurunkan kadar sulfat, meningkatkan pH, dan menghitung total mikroba pada perlakuan AAT. Kadar logam berat timbal (Pb) diukur menggunakan metode Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS), kadar sulfat diukur menggunakan metode Spektrofotometer UV-Vis, perubahan pH diukur menggunakan pH meter, dan total mikroba dihitung menggunakan metode Standard Plate Count (SPC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian biochar dari tempurung kelapa dan sedimen rawa pada perlakuan AAT yang paling baik dalam menurunkan kadar logam berat timbal (Pb) adalah P1 yaitu 0,52 ppm, sedangkan P4 (kontrol) hanya mampu menurunkan kadar logam timbal (Pb) sebesar 1,57 ppm. Pemberian biochar dari tempurung kelapa dan sedimen rawa pada perlakuan AAT yang paling baik dalam menurunkan kadar sulfat adalah P1 yaitu 67,265 mg/L, sedangkan P4 (kontrol) hanya mampu menurunkan kadar sulfat sebesar 168 mg/L. Pemberian biochar dari tempurung kelapa dan sedimen rawa pada perlakuan AAT yang paling baik dalam meningkatkan pH adalah P1 yaitu 8,675, sedangkan P4 (kontrol) hanya mampu meningkatkan pH sebesar 2,19. Pemberian biochar dari tempurung kelapa dan sedimen rawa pada perlakuan AAT yang paling signifikan dalam meningkatkan total mikroba adalah P1 yaitu 1,7 x 10^5 CFU/mL, sedangkan P4 (kontrol) hanya mampu meningkatkan total mikroba sebesar 1,0 x 10^2 CFU/mL.

Keywords : Biochar, tempurung kelapa, sedimen rawa, air asam tambang, bakteri pereduksi sulfat