GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA, POLA MENSTRUASI DAN ASUPAN ZAT BESI (FE) PADA REMAJA PUTRI DI PULAU BARRANG LOMPO KOTA MAKASSAR

Pendahuluan: Anemia Gizi Besi (AGB) merupakan suatu keadaan dimana asupan zat besi didalam tubuh kurang berdasarkan angka kecukupan gizi (<77% AKG). Remaja putri yang mengalami asupan zat besi kurang akan berisiko mengalami anemia pada saat hamil. Hal ini akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan serta berpotensi menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan, bahkan menyebabkan kematian ibu dan anak. Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya anemia gizi besi yaitu rendahnya pengetahuan tentang anemia, pola menstruasi dan asupan zat besi dalam tubuh. Tujuan: Penelitian ini untuk melihat gambaran antara pengetahuan tentang anemia, pola menstruasi dan asupan zat besi (Fe) pada remaja putri di Pulau Barrang Lompo Kota Makassar. Bahan dan Metode : Penelitian ini merupakan deskripsi. Populasi penelitian yaitu remaja putri usia 13-18 tahun yang tersebar di Pulau Barrang Lompo Kecamatan Sangkarrang Kota Makassar Sulawesi Selatan berjumlah 123 orang. Sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Lameshow sehingga diperoleh sampel sebanyak 52 orang responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Survey konsumsi recall 24 jam untuk melihat asupan zat besi dalam mengidentifikasikan seberapa besar seorang wanita mempunyai risiko untuk mengalami anemia. Pengetahuan tentang anemia dan pola menstruasi diukur menggunakan kuesioner Pengetahuan tentang anemia dan pola menstruasi. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 52 responden, usia 13-15 tahun sebesar 53,8%, 16-18 tahun 46,2% mayoritas berada ditingkat sekolah menengah pertama (SMP) sebanyak 51,9% dengan mayoritas berasal dari suku Makassar sebanyak 94,2%. Mayoritas pendidikan terakhir orang tua responden tamat SD, ayah 84,6% dan ibu 65,4%. Pekerjaan orang tua responden sebagai nelayan 69,2% dan sebagai Ibu Rumah Tangga 82,7%. Remaja putri yang berisiko anemia sebesar 94,2% dengan rata-rata asupan zat besi ≤77% AKG dengan mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan cukup (55,8%) dan pola menstruasi tidak normal (73,1%). Kesimpulan : Bahwa asupan zat besi remaja putri di Pulau Barrang Lompo banyak yang masih dibawa AKG, sehingga dapat menjadi risiko terjadinya anemia. Disamping itu tingkat pengetahuan tetang anemia yang cukup dan pola menstruasi yang tidak normal. Disarankan kepada remaja putri untuk mencari dan menambah informasi mengenai bahaya anemia, terutama tentang penyebab anemia, penanggulangan anemia, makanan yang mengandung sumber zat besi, serta tanda dan gejala anemia. Sehingga lebih paham dan memperhatikan hal-hal tersebut terutama ketika sedang mengalami menstruasi, dimana saat menstruasi zat besi yang ada didalam tubuh ikut keluar dan jika proses menstruasi berlangsung lama akan berisiko mengalami anemia.