Gambaran Tingkat Kecemasan dan Perilaku Mencari Bantuan Kesehatan Mental Pada Mahasiswa Tingkat Akhir di Universitas Hasanuddin

Latar Belakang: Mahasiswa tingkat akhir cenderung rentan mengalami gangguan kesehatan mental salah satunya yaitu kecemasan. Kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir dapat menimbulkan berbagai dampak negatif seperti mempengaruhi prestasi akademik, putus kuliah yang dapat berujung drop out. Namun, data ataupun penelitian terkait dengan perilaku mencari bantuan kesehatan mental berdasarkan tingkat kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir Universitas Hasanuddin di Kota Makassar belum tersedia. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan dan perilaku mencari bantuan kesehatan mental pada mahasiswa tingkat akhir di Universitas Hasanuddin.

Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 367 sampel. Pengambilan sampel penelitian ini dengan teknik quota sampling. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner karakteristik responden, kuesioner kecemasan Zung Self Rating Anxiety Scale dan kuesioner mencari bantuan kesehatan mental Mental Health Seeking Intention Scale. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat.

Hasil: Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa sebanyak 301 mahasiswa (82%) tidak mengalami kecemasan, sebanyak 64 mahasiswa mengalami kecemasan ringan (17,4%), dan 2 mahasiswa lainnya (0,5%) mengalami kecemasan sedang. Kemudian diperoleh hasil bahwa sebanyak 201 mahasiswa (54,8%) berniat tinggi dalam mencari bantuan kesehatan mental dan hanya 166 mahasiswa (45,2%) memiliki niat rendah dalam mencari bantuan kesehatan mental. Mahasiswa tingkat akhir yang mengalami kecemasan ringan memiliki perilaku rendah dalam mencari bantuan kesehatan mental sebanyak (43,8%).

Kesimpulan dan saran: Mayoritas mahasiswa tingkat akhir tidak mengalami kecemasan. Lebih dari setengah mahasiswa tingkat akhir memiliki niat yang tinggi dalam mencari bantuan kesehatan mental dan hampir setengah mahasiswa tingkat akhir yang mengalami kecemasan ringan memiliki perilaku rendah dalam mencari bantuan kesehatan mental. Diharapkan pihak kampus memberikan bimbingan konseling kepada mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhir dan lebih memperhatikan status kesehatan mental mahasiswa dengan lebih aktif memberikan promosi tentang kesehatan mental salah satunya yaitu kecemasan.