Arisnawawi, Arisnawawi (2022) OTORITAS AMMATOA DAN KEPATUHAN WARGANYA (Studi Kasus pada Komunitas Kajang Dalam di Bulukumba). Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
E032202010_tesis_12-09-2022 cover1.jpg
Download (236kB) | Preview
E032202010_tesis_12-09-2022 dapus.pdf
Download (527kB)
E032202010_tesis_12-09-2022 bab 1-2.pdf
Download (2MB)
E032202010_tesis_12-09-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 11 August 2025.
Download (6MB)
Abstract (Abstrak)
ARISNAWAWI. Otoritas Ammatoa dan Kepatuhan Wargaya (Studi Kasus pada Komunitas Kajang Dalam di Bulukumba) (Dibimbing oleh Darmawan Salman dan Rahmat Muhammad).
Berbagai kekuatan, tekanan dan dinamika eksternal telah menerpa Komunitas Kajang Dalam. Baik melalui peristiwa berdarah-darah ketika Pasukan Dompea melawan DI/TII, maupun intervensi dari pemerintah Orde Baru. Masyarakat yang berdiam di daerah Ilalang Embayya mengalami tuntutan perubahan tradisi, cara beragama dan sistem pemerintahan. Akan tetapi, dengan caranya sendiri Komunitas Kajang Dalam mempertahankan eksistensinya dengan melakukan penyesuaian, bahkan resistensi. Namun, beberapa tahun terakhir otoritas Ammatoa dan kepatuhan warganya mulai digerogoti oleh kebudayaan modern. Salah satunya pengembangan ekowisata hutan adat yang mendapat respon positif dari Komunitas Kajang Dalam, banyaknya pengunjung yang keluar masuk kawasan adat dan keterlibatan pemerintah dalam negosiasi pemimpin dusun kawasan Adat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana dinamika otoritas Ammatoa dan kepatuhan warganya ditengah perubahan yang berlangsung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis studi kasus. Sumber data dibagi menjadi dua kategori yaitu sumber primer dan skunder. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Secara spesifik dan taktis, teknik analis data yang digunakan mengikuti model Miles dan Huberman berupa reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan ketidakpatuhan Komunitas Kajang Dalam banyak bersumber dari penghargaan norma Pasang Ri Kajang yang mengajarkan pola hidup kamase-mase mulai menurun. Beberapa kepatuhan yang telah ditinggalkan ialah pola komsumsi keseharian dari pangan alam dan pendidikan tradisional. Kepatuhan yang mulai berkurang diantaranya, penolakan teknologi ponsel, penggunaan pakaian hitam dan putih. Adapun kepatuhan yang masih berlangsung sampai sekarang ialah penggunaan struktur kelembagaan adat dalam sistem pemerintahan, pelaksanaan ritual-ritual adat, tradisi penyelesaian masalah, kelestarian hutan dan berjalan di atas tanah tanpa alas kaki. Faktor pendorong terjadinya dinamika otoritas Ammatoa dan kepatuhan warganya ialah melemahnya literasi lisan yang menjadi tempat pembahasan pasang dan segenap persoalan kemasyarakatan, kurangnya partisipasi beberapa pemangku adat dalam berbagai kegiatan keseharian maupun adat (kurang solid) dan kepadatan pengunjung dari luar.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Otoritas, Kepatuhan, Komunitas Adat |
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi |
Depositing User: | S.I.P Zohrah Djohan |
Date Deposited: | 02 Jan 2024 07:07 |
Last Modified: | 02 Jan 2024 07:07 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/31734 |