Analisis Kesesuaian Lahan Dan Uji Karakteristik Kopi Arabika di Kecamatan Gandang Batu Sillanan Kabupaten Tana Toraja = Analysis of Land Suitability and Test of Arabica Coffee Characteristics in Gandang Batu Sillanan District, Tana Toraja Regency

Latar Belakang: Masalah yang sering dihadapi oleh petani kopi di Indonesia adalah kualitas kopi yang tidak mampu bersaing di pasar lokal dan internasional, pemilihan bibit yang tidak sesuai, perawatan tanaman dan pemilihan lahan untuk pengembangan tanaman kopi karena tidak memperhatikan kondisi iklim dan lahan yang memenuhi kesesuaian lahan tanaman kopi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kelas kesesuaian lahan menggunakan aplikasi SPKL (sistem penilaian kesesuaian lahan) dan mengetahui karakteristik fisik dan organoleptik kopi arabika di Kecamatan Gandang Batu Sillanan Kabupaten Tana Toraja. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei lapangan dengan melakukan pengamatan dan pengambilan sampel tanah dan biji kopi di lokasi yang berada di Kecamatan Gandang Batu Sillanan, Kabupaten Tana Toraja. Pengambilan sampel tanah dilakukan secara purposive sampling yang dianalisis di laboratorium, analisis kesesuaian lahan dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPKL Versi 2.0 berdasarkan kriteria kesesuaian lahan. Hasil: Berdasarkan analisis kesesuaian lahan menggunakan aplikasi Sistem Penilaian Kesesuaian Lahan (SPKL) kelima unit lahan memiliki kelas kesesuaian lahan aktual S3-tc/wa/nr/na dengan faktor pembatas temperatur rerata (tc), curah hujan (wa), kelembaban (wa), kejenuhan basa (nr), pH (nr), N-Total (na), P2O5 (na) dan K2O (na). Beberapa faktor pembatas dapat dilakukan perbaikan seperti curah hujan (wa), kejenuhan basa (nr), pH (nr), N-Total (na), P2O5 (na) dan K2O (na) sehingga menghasilkan kelas kesesuaian lahan potensial S3-tc/wa dengan faktor pembatas temperatur rerata (tc) dan kelembaban (wa). Hasil analisis cita rasa kopi arabika diperoleh nilai final score pada sampel 1 sebesar 85.50, pada sampel 2 sebesar 86.25, dan pada sampel 3 sebesar 85.88. Kesimpulan: Kelas kesesuaian lahan aktual kopi arabika tergolong sesuai marginal (S3-tc/wa/nr/na) dengan luas lahan 8.512,89 ha, beberapa faktor pembatas dapat dilakukan perbaikan untuk memperoleh kelas kesesuaian potensialnya menjadi (S3-tc/wa). Karakteristik fisik biji kopi arabika termasuk kualitas 1, sedangkan hasil uji citarasa termasuk specialty grade yaitu final score >80 dengan organoleptic uniformity, clean cup, dan sweetness mencapai nilai 100, hal ini sangat berkorelasi positif dengan faktor ketinggian tempat.

Keywords : Sistem penilaian, faktor pembatas, organoleptik, specialty grade