PERILAKU NON-VOTING DALAM PEMILIHAN WALIKOTA MAKASSAR 2020(STUDI KASUS KELURAHAN ENDE KECAMATAN WAJO)

Pemilihan kepala daerah adalah sebuah proses untuk mencapai otoritas secara legal formal yang dilaksanakan atas partisipadi kandidat, pemilih(konsituen),dan dikontrol oleh lembaga penyelenggara Pemilihan kepala daerah adalah sebuah proses untuk mencapai otoritas secara legal formal yang dilaksanakan atas partisipasi kandidat, pemilih (konstituen), dan dikontrol oleh lembaga penyelenggara, agar mendapatkan legitimasi dari masyarakat yang disahkan oleh hukum yang berlaku. Kejadian-kejadian berupa perilaku tidak memilih pada masyarakat. Berdasarkan hal tersebut peneliti merangkum permasalahan penelitian untuk mencari pengaruh perilakuterhadap partisipasi masyarakat Kota Makassar pada pemilihan walikota dan wakil walikota Makassar 2020.
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Ende Kecamatan Wajo Kota Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis bagaimana faktor-faktor terjadinya Non voting pada pemilihan walikota dan wakil walikota Makassar 2020 tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menjelaskan secara deskriptif dari data yang diperoleh faktor apa yang menjadi penyebab masyarakat tidak memberikan hak pilihnya. Selain itu data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara mendalam kepada responden.
Dari hasil penelitian menggambarkan bahwa Non Voting,terjadi disebabkan oleh beberapa faktor seperti psikoligis pemilih yang merasa apatis terhadap penyelengaraan pemilu, faktor kepercayaan politik yang dimana tidak adanya kedekatan antara pemilih dan kandidiat, dan faktor terakhir latarbelakang sosial ekonomi dengan tingkat pendidikan tinggi serta ditambah dengan perekonomian didominasi oleh wiraswasta membuat masyarakat Kelurahan Ende memahami kondisi politik praktis dan memutuskan untuk tidak milih dengan mempertimbangkan untung dan rugi