EFEKTIVITAS BIOPESTISIDA Metarhizium anisopliae DAN Beauveria bassiana DALAM MENGENDALIKAN ULAT GRAYAK JAGUNG Spodoptera frugiperda (J. E. Smith) (Lepidoptera: Noctuidae) = Effectiveness of Biopesticide Metarhizium anisopliae and Beauveria bassiana in Controlling Fall Armyworm Spodoptera frugiperda (J. E. Smith) (Lepidoptera: Noctuidae

Jagung merupakan salah satu komoditas pangan yang banyak dibudidayakan di indonesia oleh karenanya teknologi pengembangan dan pengendalian hama dari tanaman ini sangat gencar dilakukan. Hama Spodoptera frugiperda (J. E. Smith) ialah salah satu hama invasif yang menyebabkan kerugian besar dikarenakan menyerang titik tumbuh dari tanaman ini. Salah satu bentuk pengendalian S.frugiperda dengan menggunakan biopestisida cendawan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas biopestisida Metarhizium anisopliae dan Beauveria bassiana di dalam menekan populasi S. frugiperda. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Hubungan Serangga dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin. Pengambilan sampel serangga uji S. frugiperda dilakukan di lahan jagung miliki pertain di Desa Bontomanai, Kabupaten Takalar. Pelaksaan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yaitu perlakuan biopestisida cendawan M.anisopliae dan B. bassiana masing-masing terdiri dari 3 ulangan dengan tingkat pengenceran 108 ,107,106 dan 105 . Tahapan penelitian ini terdiri dari penyiapan serangga serangga uji, kemudian penyiapan biopestisida, pengamatan dan terakhir analisis data hasil penelitian. Parameter yang diamati yakni mortalitas larva, persentase pupa, persentase imago dan reisolasi. Hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan bahwa pada jenis biopestisida cendawan M.anisopliae memiliki efektivitas terbaik dengan hasil mortalitas tertinggi 46,68% serta pembentukan pupa dan imago yang rendah yakni 40% dan 26,68%, dibandingkan biopestisida cendawan B.bassiana dengan mortalitas tertingginya yakni 20% serta pembentukan pupa dan imagonya terendah yakni 46,67% dan 26,67%, dan untuk tingkat pengenceran terbaiknya pada biopestisida cendawan M.anisopliae berada pada 107 sedangkan untuk biopestisida cendawan B.bassiana berada pada 108 hal ini dikarenakan beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan spora dari produk biopestisida yang diaplikasikan seperti suhu serta kelembaban laboratorium.

Keywords : Cendawan, Hama, larva, Mortalitas, Spora.