UJARAN KEBENCIAN SARA PADA KONTEN MEDIA SOSIAL: KAJIAN LINGUISTIK FORENSIK = HATE SPEECH "SARA" ON SOCIAL MEDIA CONTENT: FORENSIC LINGUISTIC STUDY

MACHDORI. Ujaran Kebencian SARA pada Konten Media Sosial: Kajian Linguistik Forensik. (dibimbing oleh Tadjuddin Maknun dan Ery Iswary).
Ujaran kebencian (hate speech) di media sosial termasuk ke dalam kategori cyberbullying. Media sosial twitter misalnya, terbukti menjadi pilihan masyarakat dalam mengekspresikan perasaanya dengan bahasa lisan yang berpotensi melahirkan ujaran kebencian berupa penghinaan dan bersifat deskriminatif. Ujaran kebencian berdimensi SARA merupakan perbuatan yang melanggar hukum. Penelitian ini bertujuan 1) untuk mengonstruksi bentuk-bentuk diskriminasi (kebencian) SARA pada konten media sosial; dan 2) menjelaskan makna lokusi/denotasi; ilokusi dan perlokusi/konotasi yang berdampak diskriminasi (kebencian) SARA pada konten media sosial. Data penelitian disajikan berupa tangkapan layar dari media sosial dengan metode kualitatif deskriptif melalui pendekatan pragmatik tindak tutur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kajian linguistik forensik dapat mengungkap kasus menghina, merendahkan, membuat korban merasa sakit hati yang berdampak dapat memengaruhi aspek mental seseorang atau kelompok orang. Kontribusi penelitian ini memberi dampak besar terhadap pengungkapan maksud dari sebuah unggahan yang saspek dengan ujaran kebencian.

Keywords : Ujaran kebencian, SARA, konten media sosial, linguistik forensic, cyberbullying