Analisis Sistem Pelayanan Rubber Tyred Gantry (RTG) Pada Bongkar Muat Petikemas Dengan Menggunakan Model Antrian (Studi Kasus Di Makassar New Port) = Analysis of the Rubber Tyred Gantry (RTG) Service System in Container Loading and Unloading Using the Queuing Model (Case Study in Makassar New Port)

Ainun Salsabila Bahtiar. Analisis Sistem Pelayanan Rubber Tyred Gantry (RTG) Pada Bongkar Muat Petikemas Dengan Menggunakan Model Antrian (Studi Kasus Di Makassar New Port) (dibimbing oleh Ashury, S.T.,M.T. dan Dr. Ir. Chairul Paotonan, S.T.,M.T)

Terminal petikemas adalah tempat perpindahan moda (interface) angkutan darat dan angkutan laut petikemas. Pengiriman barang dengan menggunakan petikemas merupakan cara yang efektif karena kemungkinan barang-barang dapat digabung menjadi satu di dalam petikemas, sehingga aktifitas bongkar muat dapat dimaksimalkan. Hal ini juga dapat meningkatkan jumlah muatan yang dapat ditangani sehingga waktu yang dibutuhkan untuk melakukan bongkar muat menjadi lebih cepat. Oleh sebab itu, diperlukan suatu studi untuk mengetahui tingkat kinerja fasilitas Rubber Tyred Gantry (RTG) di pelabuhan Makassar New Port seiring dengan meningkatnya permintaan petikemas dari tahun ke tahun agar pelabuhan dapat berjalan dengan optimal.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model antrian pada fasilitas RTG di terminal petikemas Makassar New Port serta untuk mengetahui kinerja fasilitas RTG dengan simulasi antrian. Kemudian dimanfaatkan sebagai bahan acuan dalam mengetahui pengaruh sistem pelayanan dan antrian bongkar muat petikemas di lapangan penumpukan khususnya pada fasilitas RTG.
Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan dua metode, yaitu observasi langsung dan wawancara untuk mendapatkan data primer dan sekunder. Data primer meliputi waktu siklus kegiatan bongkar muat pada RTG. Sedangkan data sekunder meliputi data penduduk, data PDRB Makassar, dan data bongkar muat.
Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa model antrian yang digunakan untuk fasilitas RTG di terminal petikemas Makassar New Port yaitu dengan menggunakan model (M/M/8) dimana M pertama merupakan kedatangan yang berdistribusi poisson, dan M kedua merupakan pelayanan yang berdistribusi eksponensial dengan menggunakan fasilitas sebanyak 8 unit, dan diketahui kinerja fasilitas RTG pada tiap tahun menunjukan bahwa sistem masih belum terjadi antrian yang cukup panjang.

Keywords : Petikemas, RTG, Bongkar muat, Simulasi antrian