Analisis Penerapan Budaya Perilaku Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Pekerja Bagian Warehouse M7 di PT. Kaltim Prima Coal = Analysis of the Implementation of Behavioral Culture of Occupational Safety and Health (K3) in Warehouse M7 Workers at PT. Kaltim Prima Coal

Sebagian besar terjadinya kecelakaan kerja disebabkan dari perilaku tidak aman pekerja. Terbentuknya perilaku tidak aman karena ketidaktahuan, ketidakmauan dan ketidakmampuan tenaga kerja untuk berperilaku aman. Perilaku aman dapat terbentuk dari penerapan program K3 yang dibuat perusahaan dengan budaya K3 yang sudah menjadi kebiasaan setiap pekerja. Pada penelitian ini akan menganalisis perilaku pekerja terhadap penerapan budaya K3 dengan menggunakan uji data statistik. Selanjutnya, dalam membentuk perilaku aman pekerja menggunakan model ABC (Activator, Behavior, Consequence). Model ini mampu menganalisis penyebab terjadinya pembentukkan perilaku pekerja. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 pekerja. Pengambilan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner untuk pekerja dan wawancara untuk safety officer. Tidak hanya fokus pada keselamatan pekerja tetapi pada penelitian ini juga akan membahas singkat mengenai kesehatan pekerja warehouse M7. Hasil penelitian ini menunjukkan, penerapan budaya K3 dilakukan melalui program K3 yang diterapkan dengan menggunakan pendekatan konsep PDCA (Plan, Do, check, Action). Selanjutnya, untuk hasil hubungan antara penerapan budaya K3 dan perilaku pekerja warehouse M7, pada hasil uji t (parsial) menunjukkan hasil bahwa semua variabel (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku pekerja (Y). Tetapi, pada uji F (simultan) didapatkan hasil yang signifikan dari semua variabel dengan nilai signifikansi sebesar 0,009 < 0,005 dan Fhitung sebesar 3,958 > Ftabel sebesar 2,602. Jika dilihat secara dominan, variabel keterlibatan pekerja (X3) adalah variabel yang paling berpengaruh dominan terhadap perilaku pekerja (Y). Pada model ABC perilaku aman tenaga kerja merupakan hasil dari adanya antecedent internal dan eksternal berupa prosedur dan peraturan K3 harus mengikat, terpasangnya aturan yang mudah dilihat pekerja, melakukan safety briefing sebelum melakukan pekerjaan, tersedianya APD lengkap dan mudah dijangkau pekerja, pengawasan yang dilakukan secara intensif, manajemen mengontrol pekerja dengan memberikan kartu kontrol dalam ketaatan bagi pekerja dalam berbagai aturan, rutin mengadakan sosialisasi dan seminar K3, memberikan pelatihan secara merata kepada pekerja, dan penambahan safetyman pada setiap bagian kerja serta adanya aturan reward dan punishment dari perusahaan

Keywords : Penerapan Budaya K3, Perilaku K3, Model ABC