REEVALUASI KEBERADAAN PENYAKIT TUNGRO DI BEBERAPA DAERAH DI SULAWESI SELATAN BERDASARKAN STUDI EPIDEMIOLOGI


Nur Rosida, Nur Rosida (2020) REEVALUASI KEBERADAAN PENYAKIT TUNGRO DI BEBERAPA DAERAH DI SULAWESI SELATAN BERDASARKAN STUDI EPIDEMIOLOGI. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
P0100316002_disertasi Cover1.png

Download (84kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1 dan 2] Text (Bab 1 dan 2)
P0100316002_disertasi I-II.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
P0100316002_disertasi DP.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
P0100316002_disertasi.pdf

Download (5MB)

Abstract (Abstrak)

NUR ROSIDA. Reevaluasi Keberadaan Penyakit Tungro di Beberapa Daerah di Sulawesi Selatan Berdasarkan Studi Epidemiologi (dibimbing oleh Tutik Kuswinanti, Nur Amin, dan Andi Nasruddin).

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengevaluasi pola fluktuasi populasi wereng hijau dan persentase insiden tungro di beberapa daerah di Sulawesi Selatan, (2) mendeteksi keberadaan virus tungro (RTBV dan RTSV) pada tanaman padi dan gulma di beberapa daerah di Sulawesi Selatan dan mengevaluasi keragaman virulensinya pada varietas padi diferensial, (3) mengidentifikasi keragaman biotipe wereng hijau dari beberapa daerah di Sulawesi Selatan dan mengevaluasi kemampuannya menularkan virus tungro pada varietas padi diferensial. Penelitian ini dilaksanakan di lokasi persawahan petani (Pinrang, Sidrap, Gowa dan Maros), di Rumah Kaca dan Laboratorium Loka Penelitian Penyakit Tungro, Lanrang, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan serta di Laboratorium Balai Besar Biogen, Litbang Pertanian Bogor sejak bulan Agustus 2018 sampai dengan Juli 2020. Satu varietas rentan (TN1), empat varietas tahan wereng hijau, dan satu varietas tahan virus tungro digunakan pada penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei populasi wereng hijau dan persentase insiden tungro, koleksi tanaman padi bergejala tungro dan gulma, serta koleksi koloni wereng hijau dari lokasi persawahan di Pinrang, Sidrap, Gowa, dan Maros. Wereng hijau ditangkap dengan jaring serangga sebanyak 10 kali ayunan ganda lalu dihitung jumlahnya dari setiap lokasi dan persentase insidensi tungro diamati dengan menghitung jumlah rumpun tanaman yang bergejala tungro dibagi dengan populasi rumpun per luasan pengamatan dikalikan 100%. Analisis PCR digunakan untuk deteksi keberadaan virus tungro pada tanaman padi bergejala tungro dan pada gulma. Virulensi virus tungro ditentukan berdasarkan nilai indeks penyakit (DI) dengan metode test tube. Biotipe wereng hijau ditentukan berdasarkan uji perkembangan dan survival wereng hijau, serta kemampuannya menularkan virus tungro pada varietas diferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola fluktuasi populasi wereng hijau di Sulawesi Selatan cenderung mengalami perubahan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Persentase insiden tungro berkorelasi positif dengan fluktuasi populasi wereng hijau. Populasi wereng hijau dan persentase insiden tungro tergolong rendah. Diantara 69 sampel padi dan 36 sampel gulma yang terdeteksi positif RTBV adalah 1 sampel padi dari Pinrang, 2 sampel dari sidrap, 1 sampel dari Gowa dan tidak ada sampel dari Maros sedangkan RTSV hanya terdeteksi pada 1 sampel padi dari Gowa. Tidak terdeteki RTBV maupun RTSV pada gulma dari Pinrang, Sidrap, Gowa, dan Maros. Hanya isolat Gowa yang virulen pada varietas TN1, sedangkan isolat Pinrang, Sidrap, dan Maros tidak virulen. Semua isolat tersebut, tidak virulen pada varietas tahan tungro (Inpari 9 Elo). Semua koloni wereng hijau asal Pinrang, Sidrap, Gowa dan Maros bersifat virulen dan efisien menularkan virus tungro pada semua varietas diferensial dan termasuk dalam biotipe yang sama (biotipe 1654). Insiden tungro di Sulawesi Selatan dari waktu ke waktu semakin rendah karena populasi wereng hijau dan sumber inokulum virus tungro khususnya virus RTSV semakin berkurang dan virulensi virus tungro tergolong rendah.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Uncontrolled Keywords: Kata kunci : Padi, tungro, RTBV, RTSV, wereng hijau, biotipe, varietas diferensial, virulensi.
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Depositing User: sangiasseri abubakar
Date Deposited: 09 Mar 2021 08:01
Last Modified: 18 Sep 2024 03:09
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/3128

Actions (login required)

View Item
View Item