PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN PERBAIKAN MUTU KOPI KAONGKEONGKEA

Kopi Kaongkeongkea di Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan kopi jenis robusta berumur 50 tahun dengan produktivitas rendah yang disebabkan kondisi tanaman tidak sesuai GAP. Performa agronomi rimbun dan kondisi kesuburan tanah rendah dengan kualitas mutu kopi yang belum terdata baik. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas mutu kopi. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok faktorial. Faktor pertama 2 taraf yaitu tidak dipangkas dan dipangkas, sedangkan faktor kedua 4 taraf yaitu dosis pupuk kandang kambing 0, 5, 10 dan 15 kg/pohon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemangkasan perawatan dan produksi pohon kopi berumur 50 tahun dapat memperbaiki kondisi agronomi berupa peningkatan produksi berat kopi per pohon. Pupuk kandang sampai dosis 15 kg/pohon per tahun belum meningkatkan produksi dan tidak terdapat interaksi dengan perlakuan pemangkasan. Perlakuan pasca panen kopi Kaongkeongkea dengan cara dijemur sampai kering 2-3 minggu dan disimpan pada kondisi biji masih memiliki mesocarp. Sampel kopi yang digunakan pada percobaan kedua untuk uji mutu fisik dan biokimia adalah hasil panen 2019 (penyimpanan 3 tahun), 2020 (penyimpanan 2 tahun), 2021 (penyimpanan 1 tahun) dan panen 2022 hasil panen perlakuan pemangkasan dan pemberian pupuk kandang kambing 15 kg/pohon. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa waktu penyimpanan 3 tahun menurunkan kadar air sampai 8% dan terjadi perubahan warna biji menjadi kekuningan. Kadar sukrosa, kafein, trigonelin dan klorogenat semakin meningkat seiring bertambahnya waktu
penyimpanan. Nilai cup test setelah penyimpanan 3 tahun rata-rata sudah very good. Untuk penghilangkan atribut taint pada biji kopi Kaongkeongkea, perlu dilakukan penyimpanan sebelum dikonsumsi. Penyimpanan biji kopi dengan mesocarp dapat menjaga dan meningkatkan kualitas mutu biokimia.