Efektivitas Beberapa Konsentrasi Ekstrak Limbah Kulit Buah Kopi Terhadap Lasiodiplodia theobromae Dari Tanaman Jeruk Secara In Vitro

Kulit buah kopi umumnya adalah limbah yang belum dimanfaatkan secara maksimal dan jika dibuang tanpa adanya pra-perlakuan dapat menyebabkan maslah lingkungan. Pemanfaatan limbah kulit buah kopi dapat digunakan sebagai bahan alternatif pengganti pestisida sintetik karena mengandung bahan aktif seperti alkaloid, saponin, tanin, triterpenoid, dan flavonoid yang bersifat antifungal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan daya hambat ekstrak kulit buah kopi dengan tingkat kematangan buah dan konsentrasi yang bervariasi dalam menghambat pertumbuhan lasiodiplodia theobromae patogen penyebab busuk batang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perbedaan konsentrasi ekstrak kulit buah kopi sebesar 5%, 10%, 15%, dan 20% yang dicampurkan ke dalam media Czapex dox yeast agar (CDYA) dan kontrol menggunakan media tanpa pemberian ekstrak. Terdapat tiga kematangan variasi kulit buah kopi yaitu kulit buah hijau, kuning dan merah. Hasil penelitian menunjukkan konsenstrasi 20% memberikan pengaruh nyata terhadap parameter pertumbuhan cendawan patogen lasiodiplodia theobromae, baik diameter pertumbuhan, berat basah dan berat kering miselium. Berdasarkan uji skrining fitokimia dan uji KLT (Kromotografi Lapis Tipis) terbukti senyawa yang terkandung dalam ekstrak kulit buah kopi adalah saponin, flavonoid, alkaloid, tanin, dan triterpenoid. Hasil uji bioassay membuktikan bahwa senyawa yang terkandung pada ekstrak kulit buah kopi mampu menghambat pertumbuhan cendawan dengan terbentuknya spot zona bening pada media uji.