Uji Kinerja Alat Pemipil Jagung Tanpa Kelobot Produksi Bengkel Benteng Tellue = Performance Test of The No-fuss Corn Sheller Production Benteng Tellue Workshop

Upaya penanganan pasca panen jagung yaitu pemipilan atau pemisahan biji jagung dari bonggolnya, pemipilan dapat dilakukan mengunakan alat pemipil jagung tanpa kelobot. Alat model ini dianggap lebih menguntungkan penjual dan pembeli karena sebelum dilakukan pemipilan, jagung yang baik dan rusak telah dipisahkan secara manual. Jenis jagung hibrida yang digunakan biasanya dijual dalam bentuk jagung utuh karena mahalnya biaya pemipilan tanpa kupas kelobot, sehingga alat pemipil jagung tanpa kelobot menjadi alat pemipil terbanyak digunakan di Kecamatan Amali untuk memisahkan biji jagung dari bonggolnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui kapasitas kerja dari mesin pemipil jagung tanpa kelobot yang digunakan di Kecamatan Amali, Kabupaten Bone. Metode dalam penelitian ini dengan menghitung konsumsi bahan bakar (Fc), kapasitas pemipilan (Kpo), persentase biji jagung rusak (Wr) dan persentase tingkat kebersihan (Tb). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecepatan poros putaran dengan tiga variasi berbeda ada pengaruh pada konsumsi bahan bakar, kapasitas pemipilan, persentase biji rusak dan tingkat kebersihan. Kesimpulan pada penelitian ini adalah konsumsi bahan bakar dan kapasitas pemipilan meningkat seiring tingginya kecepatan putaran poros (rpm), persentase biji rusak rata-rata 98% dan tingkat kebersihan hasil pipilan tergolong bersih.

Keywords : Biji Jagung, Jagung, pemipilan