Efektivitas Kombinasi Gel Teripang Emas (Stichopus Hermanii) dan Hidroxiapatit (HA) Sintetik dari Cangkang Telur Terhadap Pembentukan Woven Bone pada Regenerasi Tulang

EFEKTIVITAS KOMBINASI GEL TERIPANG EMAS (STICHOPUS HERMANII) DAN HIDROKSIAPATIT (HA) SINTETIK DARI CANGKANG TELUR TERHADAP PEMBENTUKAN WOVEN BONEPADA REGENERASI TULANG (In Vivo Study on Femur of Male Cavia Porcellus)AbstrakPendahuluan: Penyakit periodontal dapat menyebabkan kehilangan gigi yang dapat mempengaruhi kualitas hidup jika tidak ditangani dengan baik. Terapi peridontal membutuhkan suatu material pengganti tulang yang dapat menstimulasi pembentukan tulang dan regenerasi jaringan periodontal yaitu terapi bedah regenerasi periodontal dengan menggunakan bone graft. Sifat terpenting dari biomaterial yang digunakan untuk perbaikan tulang adalah osteokonduktif, osteoinduktif, dan osteogenesis. Diantara berbagai macam biomaterial, Hidroksiapatit (HA) ) atau Ca10(PO4)6(OH) telah banyak digunakan dalam ortopedi dan kedokteran gigi, dimana kristal hidroksiapatit mempunyi ukuran yang sama dengan kristal hidroksi apatit tulang. Hidroksiapatit adalah komponen anorganik utama penyusun jaringan tulang. Adanya kesamaan struktur kimia dengan mineral jaringan tulang manusia sehingga hidroksiapatit sintetik menunjukkan daya afinitasnya baik, yaitu dapat berikatan secara kimiawi dengan tulang. Penelitian mengenai pemanfaatan bahan alam untuk kepentingan medis telah banyak dilakukan. Salah satunya adalah teripang emas. Teripang emas (Stichopus hermanii) mengandung banyak komponen aktif yang diyakini dapat menstimulasi proses regenerasi tulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak teripang emas yang dikombinasikan dengan hidroksiapatit dalam regenerasi tulang.Bahan dan metode : Penelitian ini menggunakan teripang emas (Stichopus hermanii) yang dibuat dalam bentuk gel dan di campur dengan hidroksiapatit sintesis (cangkang telur ayam). Pengujian bahan dilakukan pada marmut jantan dengan jumlah sampel 30 ekor yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok. Kelompok kontrol negatif yang diaplikasi dengan Irigasi larutan saline, kelompok kontrol positif yang diaplikasi dengan bone graft hidroksiapatit BATAN, serta kelompok perlakuan yang diberikan bone graft dari ekstrak gel teripang emas dan hidroksiapatit dari cangkang telur ayam. Setiap kelompok perlakuan dibagi 2 berdasarkan waktu pengamatan 14 dan 21 hari. Data hasil penelitian kemudian dianalisis dengan bantuan program analisis data SPSS dengan nilai signifikan p<0.05.Hasil : Hasil analisa data menunjukkan adanya peningkatan ekspresi woven bone pada kelompok perlakuan pada hari ke 14 dan 21 dengan nilai p<0.05.Kesimpulan: Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa aplikasi gel teripang emas yang dikombinasikan dengan HA sintetik dapat meningkatkan pembentukan woven bone pada proses remodeling tulang.