Rahmad R, Rahmad R (2023) ANALISIS FAKTOR RISIKO TERHADAP CELAH BIBIR BILATERAL PADA 11 RUMAH SAKIT DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2018-2021 = RISK FACTOR ANALYSIS OF BILATERAL CLEFT LIP IN 11 HOSPITALS IN SOUTH SULAWESI, 2018-2021. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
J045181002_tesis_01-02-2023 COVER1.jpg
Download (235kB) | Preview
J045181002_tesis_01-02-2023 BAB 1-2.pdf
Download (6MB)
J045181002_tesis_01-02-2023 DP.pdf
Download (162kB)
J045181002_tesis_01-02-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2026.
Download (9MB)
Abstract (Abstrak)
ABSTRAK Pedahuluan: Celah bibir dan langit-langit (CB/L) merupakan salah satu kelainan kongenital pada regio craniofacial terbanyak ditemukan di dunia. Penyebabnya adalah faktor genetik, faktor lingkungan atau kombinasi keduanya. Insidensi celah bibir unilateral lebih tinggi dibanding celah bibir bilateral. Saat ini belum ada data pasti mengenai faktor risiko terhadap insidensi celah bibir bilateral di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan. Bahan dan Metode: Dilakukam studi kasus retrospektif di 11 rumah sakit di Sulawesi Selatan, Indonesia terhadap rekam medis sejak Januari 2018 hingga Desember 2021. Pasien didistribusi kedalam kelompok kasus; anak dengan celah bibir bilateral dan kelompok kontrol; anak tanpa celah bibir. Variabel faktor risiko dianalisis, termasuk distribusi jenis kelamin, riwayat terpapar asap rokok, konsumsi alkohol dan obat-obatan selama kehamilan, status pendidikan ayah dan ibu, riwayat keluarga dengan CB/L, serta komplikasi saat masa kehamilan. Besar sampel ditentukan berdasarkan total sampling. Analisis statistik Chi-Square Test dan Fisher Exact Test digunakan untuk variabel nominal menggunakan SPSS Statistic Version 25. Dengan nilai P<0,05 diniliai signifikan Hasil: Hasil analisis statistik didapatkan riwayat keluarga dengan CB/L merupakan faktor risiko tertinggi terjadinya celah bibir bilateral non-sindromik di Sulawesi Selatan, diikuti faktor konsumsi obat-obatan selama hamil, tingkat pendidikan ibu dan ayah. Riwayat terpapar asap rokok, dan komplikasi saat masa kehamilan tidak ditemukan hubungan signifikan. Riwayat minum alkohol pada saat kehamilan tidak dapat dianalisis karena seluruh sampel tidak memiliki riwayat.
Kesimpulan: Riwayat keluarga dengan CB/L, konsumsi obat-obatan selama masa kehamilan, serta tingkat pendidikan ibu dan ayah merupakan faktor risiko yang berhubungan siginifikan terhadap insidensi celah bibir bilateral non-sindromik di Sulawesi Selatan, Indonesia.
Kata Kunci : Celah bibir bilateral, faktor risiko, etiologi
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bilateral cleft lip, risk factors, etiology |
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pendidikan Dokter Gigi > PPDGS - Bedah Mulut dan Maksilofasial |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 19 Apr 2024 05:31 |
Last Modified: | 19 Apr 2024 05:31 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/30694 |