HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN DARAH = Relationship between Body Mass Index and Blood Pressure

Pendahuluan: Salah satu risiko seseorang mengalami gangguan tekanan darah yaitu terjadinya peningkatan indeks massa tubuh. Semakin besar indeks massa tubuh, akan meningkatkan volume darah yang dibutuhkan untuk memasok oksigen dan makanan ke jaringan tubuh yang mengakibatkan dinding arteri akan mendapatkan tekanan yang lebih besar dan menyebabkan terjadinya kenaikan tekanan darah. Berdasarkan data Global Nutrition Report, sebanyak 10 % penduduk dewasa di Indonesia mengalami berat badan berlebih (overweight), dan sebanyak 2 % mengalami obesitas. Metode : Literature review ini disusun berdasarkan metode studi pustaka dengan cara mengumpulkan berbagai referensi yang valid dari jurnal, literatur dan artikel ilmiah dari NCBI, Pubmed dan Medline dengan menggunakan kata kunci {(“Blood Pressure” or “Hypertension”) and “Body Mass Index”}. Pembahasan: Dari 568 studi yang didapatkan, 18 studi memenuhi kriteria inklusi yang memberikan hubungan signifikan positif antara indeks massa tubuh dan tekanan darah. Sampai saat ini, beberapa penelitian membuktikan hubungan tingginya indeks massa tubuh dengan kejadian hipertensi melalui mekanisme kerusakan vascular, disfungsi ginjal, overaktivasi saraf simpatis, dan resistensi insulin. Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara IMT dan tekanan darah yang memperlihatkan hasil bahwa semakin tinggi IMT maka semakin tinggi risiko seseorang mengalami peningkatan tekanan darah.

Kata kunci: Body Mass Index (BMI), Blood Pressure, Hypertension, Overweight, Obesity