Usman, Wafiq Fadhilah (2023) Dinamika Survivor Child Sexual Abuse = Dynamics of Child Sexual Abuse Survivors. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C021191001_skripsi_08-11-2023 CAVER1.jpg
Download (210kB) | Preview
C021191001_skripsi_08-11-2023 BAB 1-2.pdf
Download (1MB)
C021191001_skripsi_08-11-2023 DP.pdf
Download (760kB)
C021191001_skripsi_08-11-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2026.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Kekerasan seksual merupakan fenomena yang telah lama menjadi perbincangan, khususnya di Indonesia sebab dapat terjadi di mana, kapan dan oleh siapa saja. Kekerasan seksual yang dialami oleh anak disebut sebagai child sexual abuse, yang kemudian dapat memberikan dampak negatif bahkan sampai pada masa dewasanya. Seiring berjalannya waktu, survivor child sexual abuse melakukan penyesuaian diri agar mampu bertahan (survive) hingga mengalami pertumbuhan pasca kejadian trauma (post-traumatic growth). Pemaknaan kejadian, diri, dan pandangan hidup menjadi titik balik perjuangan survivor untuk bertumbuh setelah melibatkan proses kognitif dan perenungan (rumination). Penelitian ini bertujuan untuk mengambarkan proses post-traumatic growth survivor child sexual abuse menggunakan pendekatan kualitatif (narrative study). Subjek dalam penelitian ini berjumlah tiga orang, berusia dewasa awal (18-40 tahun), pernah mengalami child sexual abuse, dan berdomisili di Sulawesi Selatan. Data penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam menggunakan grand theory post-traumatic growth – Tedeschi & Calhoun dan grand theory child sexual abuse – Finkelhor sebagai pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga subjek mengalami bentuk child sexual abuse yang berbeda-beda, dari pelaku yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda pula. Hal demikian mempengaruhi dampak yang dirasakan serta proses post-traumatic growth yang dilakukan oleh masing-masing subjek. Berdasarkan proses post-traumatic growth, dapat diketahui bahwa ketiga subjek mengalami kelima tahapan yaitu challenges, rumination of mostly & intrusive, rumination of emotional distress, rumination more deliberate schema changes narrative, dan post-traumatic growth. Selain itu, terdapat dua orang subjek yang melakukan self-disclosure sebagai bentuk melanjutkan proses growth setelah tahapan rumination of emotional distress. Pada penelitian juga ditemukan bahwa satu subjek belum mampu sepenuhnya mencapai kondisi growth, karena masih merasakan dampak yang diakibatkan oleh pengalaman child sexual abuse yang dialami. Terdapat faktor yang mempengaruhi subjek dalam berproses yaitu faktor sikap (attitude), usaha (effort), pemikiran (thought), spiritualitas (spirituality), kemampuan (ability), dan pemaknaan (sense). Selain itu, dukungan sosial juga menjadi faktor yang dapat membantu subjek dalam proses pertumbuhannya.
Kata kunci: Post-traumatic growth, Child sexual abuse, Penyintas
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Post-traumatic growth, Child sexual abuse, Survivors |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Psikologi |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 25 Mar 2024 03:19 |
Last Modified: | 25 Mar 2024 03:19 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/30493 |