Ismi, Nur (2022) Peranan padewakang dalam pelayaran niaga di Makassar pada abad ke-19 = The Role of Padewakang in Commercial Shipping in Makassar in the 19th Century. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
F061171006_skripsi_25-10-2022 cover1.png
Download (158kB) | Preview
F061171006_skripsi_25-10-2022 1-2.pdf
Download (937kB)
F061171006_skripsi_25-10-2022 dp.pdf
Download (538kB)
F061171006_skripsi_25-10-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2025.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Penelitian yang berjudul Peranan Padewakang dalam Pelayaran Niaga di Makassar abad ke-19, dilatarbelakangi oleh penggunaan perahu padewakang dalam pelayaran niaga di Pelabuhan Makassar sejak abad ke-17 sampai abad ke�19. Berdasarkan latar belakang maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana awal mula perahu padewakang ada dan memegang peranan penting dalam pelayaran? 2. Bagaimana kebijakan pemerintah tentang pelayaran niaga di Makassar pada abad ke-19? 3. Bagaimana teknologi pembuatan padewakang? 4. Bagaimana peran padewakang dalam aktivitas pelayaran niaga di Makassar?Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang terdiri atas empat tahap yaitu, 1. Heuristik atau pengumpulan sumber, terdiri dari dua jenis yaitu sumber tulisan seperti arsip koleksi delpher, buku, jurnal, skripsi, dan tesis. Sumber lisan diperoleh dari wawancara. 2. Kritik sumber, 3. interpretasi, dan 4. historiografi atau penulisan sejarah.Hasil penelitian ini adalah pertama: Perahu padewakang mulai digunakan pada abad ke-17 sampai abad ke-19 didaerah Bulukumba. Kedua: Di abad ke-19 terdapat berbagai dinamika politik tentang pelayaran dan perdagangan. Pada akhirnya ditetapkan Makassar sebagai pelabuhan bebas pada 1847. Ketiga, perahu padewakang dibuat oleh orang Ara (Bulukumba) yang secara khusus mengerjakan bagian badan perahu sedangkan untuk layarnya dibuat oleh orang Mandar. Teknologi pembuatannya dimulai dengan mempersiapkan alat seperti pangkulu(kapak), gergaji, berang (parang) dan lain-lain, serta bahan dasar berupa kayu jenis jati atau ulin. Setelah bahan kayu dan peralatan terkumpul dan siap dipakai maka langkah yang pertama akan dilakukan adalah ambayangi (melicinkan atau menghaluskan kayu atau papan) untuk digunakan pada badan perahu, buku (rangka gading), lepe (pengepit atau penekan rangka gading), kayu terasan, dan lain-lain. Akan tetapi, sebelum proses itu maka dilakukan terlebih dahulu kegiatan upacara. Setelah itu, dilanjutkan pada tahap pembuatan dengan pemasangan bagian-bagian perahu mulai dari kale biseang (badan perahu), papan terasa, papan buku, lepe, kalang, anjong, dan pemasangan sangkilang sebagai tahap akhir. Keempat: Perahu padewakang digunakan dalam pelayaran niaga di wilayah Nusa Tenggara, Batavia, Singapura, dan Australia Utara. Komoditi yang diangkut padewakang adalah beras, teripang, kain, lilin, emas, perak, tembakau, karet, budak, minyak, sarung, dan tembaga.
Keywords : Makassar, padewakang, pelayaran niaga, abad ke-19
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Makassar, padewakang, commercial shipping, 19th century |
Subjects: | P Language and Literature > PN Literature (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Budaya > Sejarah |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 19 Mar 2024 01:36 |
Last Modified: | 19 Mar 2024 01:36 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/30294 |