Penerapan Sistem Kontrol Fuzzy dan Monitoring IoT (Internet of Things) pada Biofermentor Kapasitas 15 L untuk Pembuatan Virgin Coconut Oil = Applycation of Fuzzy Control and IoT (Internet of Things) Monitoring on 15 L Capacity Biofermentor for Making Virgin Coconut Oil

Virgin Coconut Oil merupakan minyak kelapa murni yang dapat diperoleh dari ekstrak daging buah kelapa segar dan tua. Telah dirancang biofermentor tipe laboratorium dan hasil uji menunjukkan bahwa rendeman VCO lebih tinggi dan kadar air lebih rendah dari metode konvensional. Oleh karena itu alat tersebut telah discaled-up menjadi 125 liter namun belum diketahui kinerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan biofermentor skala lebih besar yang dilengkapi sistem kontrol dan monitoring IoT sehingga kinerjanya sama atau lebih baik dari biofermentor tipe laboratorium. Metode penelitian ini meliputi perancangan kaidah kontrol untuk mengendalikan suhu dan pengaduk, uji presisi sistem IoT dan uji kinerja biofermentor. Parameter yang diamati adalah suhu, daya listrik, rendeman dan kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem IoT yang diterapkan mampu mengirim dan menyimpan data selama proses fermentasi. Oleh karena itu sistem IoT membantu dalam penyediaan data visual dan data dalam format excel. Kaidah-kaidah kontrol mampu mengatur daya sehingga overshoot suhu cukup kecil (1%), settling time relatif singkat (9 menit), suhu stabil dan error steady state sebesar 1,02% (dalam batas toleransi). Penerapan sistem kendali pada pembuatan VCO suhu fermentasi 29 ℃ menunjukkan bahwa rendeman lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan suhu lingkungan (24-27 ℃) yaitu dari 31,14% menjadi 39,65% dan kadar air menurun dari 0,28% menjadi 0,08%. Keberhasilan sistem kontrol daya juga dapat dilihat pada penggunaan daya listrik yang menurun secara bertahap dimulai pada menit ke-5 hingga daya 0 saat mencapai suhu setting point dan hanya sesekali aktif. Selain sistem kontrol daya, kontrol pengaduk biofermentor scaled-up juga berhasil membuat suhu relatif seragam dibanding dengan biofermentor sebelum scale-up sehingga rendeman meningkat dari 29,62% menjadi 29,76% dan kadar air menurun dari 0,16% menjadi 0,08%. Energi yang digunakan selama pembuatan VCO sebesar 2 kWh. Estimasi biaya penggunaan listrik, biofermentor beroperasi di rumah dengan harga listrik Rp1.444,70/kWh untuk suhu fermentasi 29 ℃ adalah Rp1.278,76/literVCO.

Keywords : Biofermentor, Fuzzy, VCO