Kontribusi Pengusahaan Getah Pinus (Pinus merkusii) Terhadap Pendapatan Petani Penyadap Getah Di Lembang Sandana, Kecamatan Bittuang, Kabupaten Tana Toraja

Salah satu hasil hutan bukan kayu adalah getah pinus. Untuk mendapatkan hasil berupa getah pinus maka tegakan pinus harus di sadap. Dalam kegiatan ini dibutuhkan tenaga penyadap yang cukup untuk bekerja sebagai penyadap getah. Salah satu upaya yang di lakukan adalah melibatkan masyarakat sekitar hutan untuk melakukan penyadapan di Lembang Sandana, Kecamatan Bittuang, Kabupaten Tana Toraja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi pengusahaan getah pinus terhadap penghasilan total petani penyadap getah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara langsung terhadap petani penyadap sebagai responden terkait dengan pendapatan yang mereka peroleh dari kegiatan menyadap getah dan pendapatan dari sektor lain. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan pendapatan yang diperoleh antara pendapatan dari penyadapan getah dan pendapatan dari sektor lain, dengan rata-rata pendapatan dari penyadapan getah sebesar Rp 2,950,000.00/bulan lebih tinggi dari pendapatan dari sektor lain yaitu Rp 992,857.14/bulan. Kontribusi yang diperoleh dari hasil penyadapan getah pinus adalah sebesar 75% dari penghasilan total petani penyadap getah pinus.

Kata kunci: Kontribusi, Getah Pinus, Pendapatan, Penyadapan