Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) yang Diaplikasi Biochar Sekam Padi dan Tiga Jenis Cendawan = Growth and Production of Shallots (Allium ascalonicum L.) Applied with Rice Husk Biochar and Three Types of Fungus

PADIL WIJAYA. Pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.) yang diaplikasi biochar sekam padi dan tiga jenis cendawan (dibimbing oleh Elkawakib Syam’un dan Syatrianty A. Syaiful).Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian biochar sekam padi dan tiga jenis cendawan terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah. Penelitian dilaksanakan di Teaching Farm, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar dengan titik koordinat 5°7’40.07”S 119°28’48.94”E dan ketinggian 9 m dpl pada Juli hingga November 2022. Penelitian dilaksanakan dalam bentuk rancangan petak terpisah. Sebagai petak utama yaitu biochar sekam padi dengan 3 taraf yaitu kontrol 0 t ha-1, 2 t ha-1, dan 4 t ha-1. Sebagai anak petak yaitu tiga jenis cendawan yaitu tanpa cendawan/kontrol, Trichoderma asperellum, Beauveria bassiana, dan Metarhizium anisopliae. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara biochar sekam padi 4 t ha-1 dengan Trichoderma asperellum yang memberikan hasil terbaik terhadap indeks klorofil (19,70), kandungan N (2,35%), dan kandungan P (0,57%) pada daun bawang merah. Aplikasi biochar sekam padi 4 t ha-1 memberikan hasil terbaik terhadap diameter umbi (3,57 cm). Aplikasi jenis cendawan yaitu pada Trichoderma asperellum memberikan hasil terbaik terhadap tinggi tanaman 42 HST (43,47 cm), jumlah daun 42 HST (7,30 helai), bobot umbi segar (22,53 g), bobot umbi kering (21,23 g), diameter umbi (3,53 cm), tinggi umbi (2,75 cm), jumlah umbi per tanaman (1,61), produksi per hektare (11,56 t), kejadian penyakit layu fusarium terendah (1,36%), dan Beauveria bassiana memberikan persentase serangan Spodoptera exigua terendah (5,33%).

Keywords : bawang merah, Beauveria bassiana, biochar sekam padi, Metarhizium anisopliae, Trichoderma asperellum